Ide Tak Terduga dari Pengamat MotoGP tentang Francesco Bagnaia
Pengamat MotoGP yang terkenal, Carlo Pernat, mengungkapkan ide yang cukup mengejutkan terkait masa depan pembalap Ducati, Francesco Bagnaia. Ide ini muncul setelah Bagnaia mengalami kekecewaan di seri San Marino beberapa waktu lalu.
Pada sesi sprint race, Bagnaia gagal meraih poin sama sekali setelah finis di posisi ke-13. Kesialannya berlanjut pada balapan utama ketika ia terjatuh saat putaran ke-8. Situasi ini semakin memperparah kekecewaannya karena rekan satu timnya, Marc Marquez, menunjukkan performa yang sangat kontras.
Sementara Bagnaia kesulitan, Marquez tampil luar biasa dengan meraih podium baik dalam sprint race maupun balapan utama. Bahkan, ia berhasil menjadi juara pertama dalam balapan utama. Hal ini membuat Pernat mengusulkan ide yang cukup tidak biasa.
Menurut Pernat, Bagnaia seharusnya sudah tidak memiliki alasan lagi untuk tetap bertahan di Ducati. Meski ia menyebut ide tersebut sebagai “gila”, Pernat percaya bahwa pertukaran antara Bagnaia dan Jorge Martin bisa dilakukan oleh Aprilia dan Ducati.
“Ada ide yang gila,” ujarnya. “Jika kondisi Bagnaia dan Martin tidak berubah sampai akhir musim, maka bagaimana kalau mereka ditukar?”
“Bagnaia ke Aprilia dan Martin ke Ducati. Tidak ada yang membahas hal itu, tetapi mengapa tidak?” tambahnya.
Pernat juga menjelaskan bahwa Bagnaia tidak memiliki pilihan yang masuk akal untuk tetap bertahan di Ducati. Di sisi lain, Martin disebut ingin pergi dari tim tersebut. “Jadi, mengapa tidak? Ide yang gila, sih. Tapi, coba dipikirkan sendiri.”
Balapan San Marino 2025: Dua Pemenang dalam Satu Sesi
Selain membahas nasib Bagnaia, Pernat juga memberikan komentarnya terkait balapan utama MotoGP San Marino 2025. Ia menganggap ada dua pemenang dalam balapan kali ini.
“Pemenang sebenarnya jelas Marc Marquez,” ujarnya. “Di sisi lain, pemenang dari segi moral atau sudut pandang olahraga adalah Marco Bezzecchi.”
Meskipun Bezzecchi diuntungkan karena balapan berlangsung di sirkuit kandangnya, Pernat mengakui bahwa ia lebih memahami sirkuit tersebut dibandingkan Marquez. Namun, ia tetap mengakui bahwa balapan kali ini sangat seru.
“Benar bahwa Marco diuntungkan karena ini adalah balapan kandangnya. Dia jelas lebih mengerti sirkuit ini ketimbang Marc.”
“Tetapi, itu benar-benar balapan yang seru. Tepuk tangan untuk Aprilia. Sepeda motor mereka benar-benar tumbuh menjadi lebih kuat.”
Evaluasi Performa Tim dan Pembalap
Pernat juga menyampaikan evaluasi terhadap performa beberapa tim dan pembalap. Ia menilai bahwa Aprilia telah menunjukkan perkembangan signifikan dalam beberapa musim terakhir. Kekuatan motor mereka semakin terasa, terutama dalam balapan di sirkuit yang sulit.
Sementara itu, ia juga menyoroti pentingnya konsistensi dan kemampuan adaptasi pembalap dalam menghadapi berbagai situasi. Bagnaia, meskipun memiliki potensi besar, masih perlu membuktikan dirinya mampu bersaing di level tertinggi.
Dari segi strategi tim, Pernat menyarankan agar Ducati dan Aprilia mempertimbangkan perubahan yang lebih radikal jika ingin memperbaiki hasil mereka. Pertukaran pembalap seperti yang diusulkan olehnya bisa menjadi langkah yang patut dipertimbangkan.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa keputusan seperti ini tidak hanya bergantung pada kemampuan individu, tetapi juga pada faktor-faktor lain seperti teknologi, strategi, dan dukungan dari tim. Pernat yakin bahwa dengan pendekatan yang tepat, semua tim dapat mencapai hasil yang lebih baik di musim berikutnya.