Penjelasan Istana Soal Surat Presiden Prabowo ke DPR untuk Ganti Kapolri

Isu Pergantian Kapolri Beredar, Istana dan DPR Bantah

JAKARTA – Isu mengenai pergantian Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo kembali menjadi sorotan publik.

Beberapa pihak mulai menyebarkan informasi bahwa Presiden telah mengirimkan surat presiden (surpres) ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terkait rencana perubahan kepemimpinan di institusi kepolisian. Namun, pihak istana menegaskan bahwa berita tersebut tidak benar.

Menteri Sekretaris Negara sekaligus juru bicara Presiden, Prasetyo Hadi, memberikan penjelasan resmi mengenai isu ini. Ia menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada surpres yang dikirimkan oleh Presiden kepada DPR terkait pergantian Kapolri.

“Tidak ada surpres yang diterima DPR mengenai pergantian Kapolri,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu, 13 September 2025.

Pernyataan Prasetyo Hadi sejalan dengan pernyataan Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad. Ia juga memastikan bahwa lembaga legislatif belum menerima surat resmi dari Presiden terkait rencana pergantian Kapolri.

“Pimpinan DPR sampai hari ini belum menerima surpres mengenai pergantian Kapolri,” tambah Dasco.

Isu ini mulai menyebar pada Jumat, 12 September 2025. Dalam rumor yang beredar, disebutkan bahwa Presiden telah menyiapkan dua nama calon pengganti Kapolri, yaitu perwira tinggi Polri dengan inisial “D” dan “S”.

Kabar ini kemudian viral di media sosial, dengan warganet menghubungkan inisial tersebut dengan Wakapolri Komjen Pol. Dedi Prasetyo dan Kabareskrim Komjen Pol. Syahardiantono.

Namun, bantahan tegas dari istana dan DPR menunjukkan bahwa informasi tersebut tidak benar. Sampai saat ini, belum ada surat resmi yang dikeluarkan oleh Presiden terkait pergantian Kapolri.

Konteks Politik dan Spekulasi Publik

Isu pergantian Kapolri muncul di tengah situasi politik yang dinamis. Beberapa pihak menuntut reformasi kepolisian, terutama setelah beberapa demonstrasi yang berakhir ricuh.

Spekulasi semakin kuat setelah Kapolri Jenderal Listyo Sigit tidak hadir dalam penyambutan Presiden di Pangkalan Udara TNI AU I Gusti Ngurah Rai, Bali, pada Sabtu siang, 13 September 2025.

Presiden baru saja kembali dari lawatan luar negeri ke Doha, Qatar, dan Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Kedatangannya disambut oleh Gubernur Bali I Wayan Koster, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Pangdam IX/Udayana Mayjen Piek Budyakto, dan Kapolda Bali Irjen Pol. Daniel Adityajaya.

Namun, Kapolri tidak terlihat dalam acara tersebut, meskipun biasanya Panglima TNI dan Kapolri hadir bersama dalam acara serupa.

Absennya Kapolri memperkuat spekulasi mengenai rencana pergantian pimpinan Polri. Meski demikian, pihak istana tetap menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada surpres yang diajukan.

Klarifikasi Konsisten dari Pihak Terkait

Dengan bantahan yang konsisten dari Mensesneg Prasetyo Hadi dan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, dapat dipastikan bahwa isu pergantian Kapolri masih sebatas rumor.

Surat presiden dari Presiden Prabowo belum diterima oleh DPR, sehingga posisi Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri tetap aman. Sampai saat ini, tidak ada indikasi resmi mengenai perubahan jabatan di jajaran kepemimpinan Polri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *