Pertemuan Zelensky dan Trump: Poin-Poin Penting

Pertemuan Zelensky dan Trump di Gedung Putih

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu di Gedung Putih pada Senin. Pertemuan ini berbeda dari pertemuan sebelumnya pada bulan Februari, yang sempat menimbulkan perselisihan. Kali ini suasana lebih tenang dan penuh saling penghargaan antara keduanya.

Zelensky tampil lebih formal dalam pertemuan kali ini, hal yang diapresiasi oleh Trump. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Melania Trump atas dukungan yang diberikan, termasuk permintaan pribadinya kepada Putin untuk menghentikan korban sipil. Suasana Ruang Oval sangat ramah, dengan kedua pemimpin saling menghargai satu sama lain. Bahkan, Trump memuji setelan jas yang dikenakan Zelensky.

Zelensky hadir bersama para pemimpin senior Eropa, bertemu tak lama setelah KTT Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Pertemuan ini menjadi momen penting dalam upaya menciptakan perdamaian di wilayah tersebut.

Topik Utama dalam Pertemuan

Salah satu topik utama yang dibahas adalah rencana pertemuan tatap muka antara Zelensky dan Putin. Pertemuan ini dinanti-nantikan sejak invasi Rusia ke Ukraina pada awal 2022. Trump mengindikasikan bahwa ia sedang aktif mengoordinasikan pertemuan tersebut, setelah berbicara dengan Putin untuk mempersiapkan diskusi bilateral. Selain itu, akan diikuti oleh pertemuan trilateral yang melibatkan Trump sendiri. Zelensky menyatakan kesiapan untuk melakukan pembicaraan semacam itu, meskipun penerimaan Moskow masih belum pasti hingga saat ini.

Selain itu, jaminan keamanan untuk Ukraina juga menjadi fokus utama. Trump menjanjikan beberapa bentuk dukungan keamanan AS yang tidak disebutkan secara spesifik, namun tidak memberikan dukungan keanggotaan NATO untuk Ukraina. Kyiv tetap menuntut keanggotaan tersebut sebagai prioritas utama.

Zelensky menjelaskan bahwa jaminan keamanan melibatkan dua komponen utama. Yang pertama adalah militer Ukraina yang kuat, yang sudah mulai dibicarakan dengan pejabat Amerika. Hal ini mencakup senjata, personel, program pelatihan, dan dukungan intelijen. Sementara itu, utusan Trump menyatakan bahwa Putin telah menyetujui perlindungan “gaya NATO” untuk Ukraina.

Para pemimpin Eropa yang hadir di KTT menunjukkan ketertarikan untuk membangun kerangka kerja keamanan dan pasukan penjaga perdamaian. Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan bahwa pembicaraan negosiasi mengenai komitmen AS akan segera dimulai.

Pemilu Ukraina dan Gencatan Senjata

Zelensky menyatakan dukungannya untuk menyelenggarakan pemilihan umum, asalkan berlangsung dalam kondisi yang aman. Ia menegaskan bahwa pemilu tidak dapat diselenggarakan selama perang aktif, tetapi Ukraina mampu memastikan keamanan. Ia juga menekankan perlunya gencatan senjata agar masyarakat dapat berpartisipasi dalam pemilu yang demokratis dan transparan.

Namun, Trump menyatakan bahwa gencatan senjata mungkin tidak diperlukan. Ia menjelaskan bahwa dalam enam kesepakatan yang berhasil dia negosiasikan tahun ini, tidak ada satu pun yang memerlukan gencatan senjata. Meski demikian, ia mengakui bahwa gencatan senjata bisa bermanfaat, tetapi juga memahami alasan mengapa salah satu pihak mungkin tidak ingin menyetujuinya dari perspektif strategis.

Trump mendapatkan pujian karena berhasil mengakhiri enam konflik, seperti perselisihan antara India dan Pakistan serta Kamboja dan Thailand.

Dukungan dari Eropa

Para pemimpin Eropa memuji upaya Trump dan mendorong gencatan senjata sementara untuk menciptakan kondisi yang kondusif bagi negosiasi perdamaian. Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte dan Kanselir Jerman Friedrich Merz mendukung gencatan senjata ini untuk menekan Rusia. Meski begitu, Trump tampaknya lebih memprioritaskan solusi perdamaian jangka panjang yang selaras dengan visi Putin. Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyoroti kemajuan dan rasa persatuan di antara para pemimpin yang hadir.