Polda DIY Unggah Video Staf BEM UNY Bakar Fasilitas Saat Demo Rusuh

Penangkapan Perdana Arie Veriasa dan Reaksi dari BEM KM UNY

YOGYAKARTA – Polda DIY mengunggah video yang menunjukkan aksi pembakaran fasilitas milik Polda DIY oleh seseorang bernama Perdana Arie Veriasa atau PA.

Aksi tersebut terjadi saat unjuk rasa berujung ricuh pada 29 Agustus lalu di halaman Polda DIY. Video tersebut diunggah melalui akun Instagram resmi Polda DIY, yang menampilkan Perdana Arie menyulut api ke sebuah tenda yang berdiri di area tersebut.

Video juga menampilkan proses penangkapan Perdana Arie di rumahnya di Kalasan, Kabupaten Sleman, pada 24 September lalu. Dalam pemberitaan, polisi menunjukkan jaket yang dikenakan oleh Perdana Arie saat melakukan aksi tersebut.

Selain itu, dalam peristiwa unjuk rasa tersebut, beberapa fasilitas umum seperti gedung SPKT dan SKCK terbakar. Tenda di halaman Polda DIY menjadi salah satu yang terbakar pertama.

Polda DIY sebelumnya telah memberikan penjelasan tentang penangkapan ini. Perdana Arie disebut sebagai salah satu terduga pelaku perusakan dan pembakaran fasilitas Mako Polda DIY saat aksi berujung ricuh.

Menurut informasi yang diberikan oleh Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Ihsan, Pelaku yang diamankan berinisial PA (20 tahun), dengan alamat sesuai KTP Klaten Utara, Jawa Tengah. PA ditangkap di sebuah rumah di Kalasan Sleman pada hari Rabu, 24 September 2025.

Barang bukti yang digunakan dalam kasus ini antara lain video rekaman yang menjadi bukti digital untuk mengungkap peran tersangka. Perdana Arie diduga melanggar beberapa pasal hukum, termasuk Pasal 170 KUHP tentang kekerasan terhadap orang atau barang, Pasal 187 KUHP tentang pembakaran, dan atau Pasal 406 KUHP tentang perusakan.

Ancaman hukuman yang bisa diterima adalah di atas lima tahun pidana. Saat ini, PA sudah ditahan dan pihak kepolisian masih mendalami keterlibatan pelaku lainnya dalam aksi tersebut.

BEM KM UNY Meminta Perdana Arie Dibebaskan

Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (BEM KM UNY) menggelar aksi simbolik bertajuk “Mengingat September Hitam dan Solidaritas Bebaskan Kawan Kami” di kampusnya, Selasa (30/9/2025) malam. Salah satu tuntutan utama dalam aksi ini adalah meminta Polda DIY membebaskan Perdana Arie Veriasa.

Ketua BEM KM UNY Rajesh Singh menjelaskan bahwa aksi ini dilakukan sebagai bentuk peringatan atas peristiwa September Hitam dan seruan untuk membebaskan kawan mereka. Ia juga menyampaikan bahwa ada staf BEM KM UNY yang ditangkap di hari Rabu kemarin, sehingga aksi ini dilakukan sebagai bentuk dukungan.

Rajesh mengatakan bahwa teman-temannya di BEM KM UNY tidak mengetahui secara detail tentang pernyataan Polda DIY yang menyebutkan bahwa Perdana Arie ditangkap karena melakukan perusakan fasilitas Polda DIY saat aksi unjuk rasa.

Menurutnya, apa yang dilakukan massa aksi pada demonstrasi akhir Agustus dan awal September silam murni berasal dari kemarahan masyarakat.

Ia menjelaskan bahwa kemarahan masyarakat dipicu oleh beberapa faktor, seperti tunjangan DPR yang semakin tinggi dan kematian almarhum Affan Kurniawan, pengemudi ojol yang tewas dilindas oleh kendaraan dinas. Hal ini akhirnya memunculkan amarah yang memicu tindakan-tindakan yang dilakukan oleh masyarakat.

Rajesh menegaskan bahwa BEM KM UNY akan terus mendampingi dan mengawal kasus Perdana Arie hingga selesai. Mereka berharap agar proses hukum yang berlangsung dapat berjalan adil dan transparan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *