Wali Kota New York yang Muda dan Penuh Sejarah
JAKARTA – Kota New York, yang dikenal sebagai “Kota yang Tak Pernah Tidur”, kini sedang menyambut era baru kepemimpinan. Zohran Mamdani, seorang politisi muda dari Partai Demokrat, telah terpilih sebagai wali kota yang akan menggantikan Eric Adams.
Usianya yang masih 34 tahun membuatnya menjadi sosok yang menarik perhatian publik, bukan hanya karena keberhasilannya dalam dunia politik, tetapi juga karena ia mencatat sejarah sebagai Wali Kota pertama beragama Islam dalam sejarah kota tersebut.
Selain Zohran, istri dari tokoh muda ini juga turut menjadi sorotan. Rama Duwaji, yang saat ini berusia 28 tahun, akan menjadi First Lady termuda sepanjang sejarah New York City.
Perannya dalam mendukung karier politik suaminya membuat banyak orang mengakui bahwa keberhasilan Zohran tidak lepas dari dukungan yang kuat dari Rama.
Dalam pemilihan umum yang lalu, Zohran berhasil memenangkan kursi dengan selisih yang cukup besar dibandingkan dua pesaingnya. Kemenangan ini membuatnya diproyeksikan sebagai pengganti Eric Adams sebagai pemimpin New York City.
Selain menjadi Wali Kota Muslim pertama, Zohran juga menjadi pemimpin pertama berdarah Asia Selatan yang lahir di Afrika. Di balik kesuksesan Zohran, Rama Duwaji, seorang ilustrator dan animator berbakat, berdiri sebagai pendukung utama.
Ia berasal dari Suriah dan tinggal di Brooklyn. Hubungan mereka dimulai dari aplikasi kencan Hinge pada tahun 2021, setelah Zohran memenangkan kursi di Majelis Negara Bagian New York. Setelah menjalin hubungan selama beberapa tahun, keduanya menikah di Balai Kota New York pada awal tahun ini.
Setelah pernikahan mereka, foto-foto Rama mulai tersebar luas di media sosial dan menjadi topik pembicaraan. Zohran secara tegas melindungi sang istri dari sorotan berlebihan. Ia menulis di media sosial bahwa Rama bukan hanya istri, tetapi juga seorang seniman yang layak dikenal dengan caranya sendiri.
Rama lahir di Texas dan menempuh pendidikan di Virginia Commonwealth University School of the Arts di Qatar, sebelum kembali ke Amerika Serikat untuk menyelesaikan studinya di Richmond.
Nama Rama mulai dikenal luas berkat karya-karyanya yang unik dan penuh makna. Salah satu karyanya yang paling menonjol adalah desain logo dan identitas visual kampanye Zohran Mamdani, yang menggunakan kombinasi warna kuning, merah, dan biru—simbol kuat dari Partai Demokrat.
Melalui situs pribadinya, Rama mengungkapkan bahwa karya-karyanya telah dipublikasikan di berbagai media ternama seperti BBC, The New Yorker, dan Vogue. Selain aktif dalam bidang ilustrasi digital, ia juga dikenal sebagai pembuat keramik artistik dengan pesan sosial dan politik yang dalam.
Hasil karyanya sering kali menyuarakan kritik terhadap kebijakan Israel di Gaza serta menggambarkan refleksi pribadi terhadap konflik dan krisis kemanusiaan di Timur Tengah.
Dalam sebuah wawancara dengan majalah YUNG pada bulan April, Rama berbagi pandangan mengenai semangat yang ia tuangkan dalam setiap karyanya.
“Saat ini, aku fokus membuat karya seni berdasarkan pengalamanku dan hal-hal yang aku pedulikan, serta komunitas yang terbentuk dari percakapan tentang karya saya, baik online maupun secara langsung terjadi secara organik. Aku membuat karya saya untuk orang-orang yang peduli dengan hal-hal yang aku pedulikan,” ungkap Duwaji.
Dengan latar belakang multikultural, semangat kemanusiaan, dan dukungan satu sama lain, pasangan muda ini dianggap mewakili wajah baru New York, kota yang sejak lama dikenal sebagai simbol keberagaman dan toleransi.








