Respons Dewan, Dimyati: Tidak Mudah Bubarkan BUMD

Tanggapan Wakil Gubernur Banten terhadap Kritik BUMD yang Tidak Menguntungkan

SERANG – Wakil Gubernur Banten, Dimyati Natakusumah, memberikan respons terhadap pernyataan Komisi III DPRD Provinsi Banten mengenai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dinilai tidak memberikan keuntungan.

Menurutnya, membatalkan atau membubarkan BUMD bukanlah hal yang mudah dilakukan karena memiliki konsekuensi yang kompleks. “Tidak gampang untuk membubarkan BUMD. Jika ingin dibubarkan, maka akan ada kerugian,” ujarnya saat berada di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kecamatan Curug, Kota Serang.

Meskipun demikian, Dimyati setuju bahwa BUMD seharusnya mampu memberikan keuntungan. Namun jika BUMD tersebut mengalami masalah, menurutnya lebih baik diperbaiki terlebih dahulu.

“Yang penting BUMD itu harus lebih banyak memberikan profit dan manfaat sosial. Jika sebuah perusahaan rugi, ya tidak perlu dipertahankan, tapi tetap harus diperbaiki,” katanya.

Saat ini, pemerintah provinsi lebih fokus pada upaya pembenahan BUMD yang dinilai bermasalah. Salah satu contohnya adalah PT Agrobisnis Banten Mandiri (ABM). Untuk memperbaiki situasi tersebut, pihak pemerintah memutuskan untuk menempatkan orang baru dari kalangan birokrat sebagai pengelola BUMD tersebut.

Dimyati menjelaskan bahwa kini PT Agrobisnis Banten Mandiri dipimpin oleh Babar Suharso sebagai Pelaksana Tugas (Plt). Babar juga menjabat sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten. Selama masa penjabatannya, ia ditugaskan untuk melakukan inventarisasi terhadap masalah yang ada di BUMD tersebut.

“Sebelumnya Plt Direktur ABM adalah saudara Yoga, sekarang diganti dengan saudara Babar. Nanti kita cek lagi yang lainnya. Jadi ABM bermasalah, kita tempatkan dulu dari birokrat sebagai Plt, coba lihat apa saja persoalannya? Plt tidak sampai setahun, nanti setelah inventarisasi masalah sudah kelihatan, seperti di mana invoicenya, tagihannya dimana, utangnya dimana, barangnya dimana,” jelasnya.

Sebelumnya, anggaran untuk PT Agrobisnis Banten Mandiri ditahan lantaran dinilai bermasalah. Kebijakan ini masih berlaku hingga saat ini.

“Sementara di-hold dulu sebelum saudara Babar meminta agar anggaran tersebut dibuka. Intinya kita sudah minta ada progres yang bagus. Kita ingin coba diperbaiki dulu,” tambahnya.

Kritik dari Komisi III DPRD Banten

Sekretaris Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten, Mansur, menyampaikan kritik terhadap keberadaan BUMD milik Pemprov Banten. Ia menilai bahwa BUMD yang tidak memberikan keuntungan sebaiknya dibubarkan.

“Kalau BUMD-BUMD yang lain, misalnya dalam bentuk pelayanan ke masyarakat, jika tidak memberikan keuntungan, ya ngapain dipertahankan,” ujarnya.

Menurut Mansur, Komisi III sering memanggil BUMD milik Pemprov Banten untuk meminta penjelasan mengenai perkembangan mereka. Hasilnya, belum ada keuntungan yang signifikan baik untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) maupun pelayanan kepada masyarakat.

“Belum ada nilai manfaat yang saya sebutkan tadi. Bagaimanapun, BUMD ini harus bisa memberikan kontribusi terhadap pemerintah. Kontribusi ini bisa dalam bentuk PAD atau pelayanan kepada warga masyarakat. Jika tidak ada dua manfaat itu, ya buat apa keberadaan BUMD itu,” katanya.

Mansur bahkan berpendapat bahwa BUMD yang tidak memberikan manfaat sebaiknya dibubarkan.

“Jika BUMD itu rugi dari sisi usahanya dan akan merepotkan pemerintah daerah, lebih baik di-bubarkan saja,” ujarnya.

Beberapa BUMD di Banten

Diketahui, ada beberapa BUMD yang dimiliki oleh Pemprov Banten, antara lain PT Jamkrida Banten, PT Agrobisnis Banten Mandiri, dan Bank Banten. Mansur menilai hanya Bank Banten yang memiliki orientasi yang bagus.

“BUMD ini harus diperbaiki semuanya. Mulai dari kinerja dan manajemen. Contohnya Bank Banten, punya fungsinya karena pemerintah harus punya bank pembangunan daerah yang mampu memberikan pelayanan keuangan,” katanya.

Kedepannya, Bank Banten diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap PAD Pemprov Banten.

“Sekarang sudah ada profit, sedikit demi sedikit, mudah-mudahan nanti jadi besar dan kedepan bisa memberikan PAD,” harapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *