Ribuan Hektare Tambak di 4 Desa di Losari Brebes Rusak akibat Sedimentasi dan Abrasi Pesisir

Abrasi Pesisir Tambak Rusak
BBWS Cimanuk-Cisanggarung dan Anggota DPRD Brebes mengecek pintu air Sungai Cisanggarung lama perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah. (Foto: Istimewa)

BREBES – Ribuan hektare tambak di empat desa di Kecamatan Losari Kabupaten Brebes rusak akibat sedimentasi sungai dan abrasi pesisir. Ratusan petani di empat desa itu mengeluh karena tak ada penanganan dari pemerintah.

Empat desa di Kecamatan Losari itu meliputi Desa Limbangan, Karangdempel, Prapag Lor, dan Prapag Kidul. Para petani di desa tersebut menghadapi masalah sedimentasi yang tak kunjung teratasi.

Penyebab utamanya adalah drempel (ambang) pintu air Sungai Cisanggarung Lama di perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah yang terlalu tinggi sekitar 3 meter, sehingga menghambat aliran air ke muara.

Akibatnya, aliran sungai tidak membawa material sedimentasi alami ke tambak, yamg akhirnya memicu abrasi parah di kawasan pertambakan warga.

H. Rasdi (60), salah satu petani tambak, mengeluhkan lahan seluas 3 hektar miliknya terus terkikis abrasi selama 10 tahun terakhir. Ia mendesak agar drempel pintu air Sungai Cisanggarung diturunkan atau dipangkas.

Selama ini aliran sungai tidak dapat mengalir langsung ke Sungai Lama Cisanggarung menuju muara. Sehingga, material sedimentasi tidak bisa sampai di areal tambak.

“Tambak saya menyusut setiap tahun. Jika tidak ada sedimentasi pengganti ke depan bisa habis sama sekali,” ujarnya.