Budaya  

Saksi Bisu Malam Terakhir: Karyawan Setia Mpok Alpa Bercerita Perpisahan

Kenangan Mengharukan tentang Momen Terakhir Mpok Alpa

Kabar duka yang menyelimuti dunia hiburan tanah air akibat kepergian komedian dan presenter ternama, Mpok Alpa, masih terasa dalam hati banyak orang. Seorang kerabat dekatnya, Alex, yang selama ini menjadi karyawan setia sekaligus penjaga rumah tangga, berbagi kisah mendalam mengenai momen terakhir sang artis sebelum ia meninggal dunia.

Menurut Alex, Mpok Alpa menghembuskan napas terakhirnya dalam pelukan suaminya, Aji Darmaji atau yang akrab disapa Bang Idung. Peristiwa itu terjadi setelah perjuangannya melawan penyakit kanker yang semakin memburuk.

Malam Terakhir di Samping Suami

Sebelum meninggal, Mpok Alpa sempat menjalani perawatan di rumah sakit karena kondisi kesehatannya yang menurun. Meski begitu, Alex mengungkapkan bahwa malam sebelum kepergiannya, Mpok Alpa masih bisa berkomunikasi meski dengan suara yang terbata-bata.

“Saya jaga malam itu, tidak pulang. Di ruangan hanya saya dan Bang Aji,” ujar Alex saat hadir dalam sebuah acara TV. Menurutnya, rencana untuk memindahkan Mpok Alpa ke ICU sempat muncul, tetapi ia tetap tinggal di ruang rawat inap.

Pada pukul 04.00 pagi, kondisi Mpok Alpa mulai memburuk. Ia tampak tidak nyaman dan bahkan mencabut selang oksigen dari hidungnya. Situasi ini memberikan rasa khawatir bagi keluarga dan pengurus di sekitarnya.

Pagi yang Penuh Haru

Di pagi hari, Mpok Alpa masih sempat berbicara dengan Alex. “Jumat pagi masih sempat ngobrol. Saya bangunkan bapak, ‘Pak, bangun, Mami manggilin,’” kenang Alex sambil meneteskan air mata.

Bang Idung tetap berada di samping istrinya sepanjang malam. Dalam pelukan suaminya, Mpok Alpa akhirnya tertidur tenang. Namun, menjelang pukul 08.30, rasa sakit akibat kanker yang dideritanya semakin kuat. Dalam kondisi lemah, ia hanya bisa mengerang pelan sementara sang suami berusaha menenangkannya dengan doa.

“Pas dituntun doa itu langsung pergi. Cepat banget, rileks, seperti tidur. Bang Aji sampai pingsan,” ucap Alex dengan penuh haru. Mpok Alpa pergi dengan tenang, tanpa kejang atau perlawanan, seolah hanya tertidur di pelukan suami tercintanya.

Dukungan Sahabat Hingga Akhir Hayat

Di hari-hari terakhirnya, Mpok Alpa mendapat dukungan penuh dari keluarga dan sahabat. Salah satu yang setia menemani adalah Sri, rekan sesama biduan. Atas permintaan Bang Idung, Sri bahkan menginap di rumah sakit selama tiga hari untuk membantu merawat Mpok Alpa.

“Saya ganti pampersnya, saya suapin dia, saya rayu supaya mau makan dan minum obat,” cerita Sri dengan suara bergetar. Meski usaha keras dilakukan, Sri harus pulang pada Rabu siang karena tuntutan pekerjaan.

Keputusan itu kini menjadi penyesalan terbesarnya. “Saya izin kerja, tapi pas saya pulang, dia malah nggak ada,” ujar Sri sambil menitikkan air mata. Perasaan kesedihan dan kehilangan terasa sangat dalam, terutama bagi mereka yang telah berada di samping Mpok Alpa hingga akhir hayatnya.