Spanyol dan Italia Kirim Kapal Perang Bantu Flotila Bantuan Gaza Hadapi Serangan Drone Israel

Penjagaan Militer di Laut Mediterania untuk Melindungi Flotila Kemanusiaan

JAKARTA – Beberapa negara Eropa, termasuk Spanyol dan Italia, telah mengambil langkah signifikan dengan mengerahkan kapal perang ke Laut Mediterania.

Tujuan dari tindakan ini adalah untuk melindungi Global Sumud Flotilla (GSF), sebuah rombongan sekitar 50 kapal sipil yang membawa bantuan kemanusiaan menuju Gaza.

Langkah ini dilakukan setelah flotila tersebut mengalami serangan drone di perairan internasional, insiden yang menimbulkan reaksi keras dari berbagai pihak di dunia internasional.

Menteri Pertahanan Italia, Guido Crosetto, mengungkapkan bahwa negaranya sudah mengirim satu fregat dan siap menyiapkan kapal tambahan jika situasi memburuk. Dalam pidatonya di parlemen, ia menyatakan: “Kami siap menghadapi segala kemungkinan.” Ini menunjukkan komitmen pemerintah Italia terhadap keselamatan warga negaranya yang terlibat dalam misi ini.

Di sisi lain, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menegaskan bahwa armadanya akan berlayar dari Cartagena untuk mendukung operasi penyelamatan bila diperlukan. Ia juga menekankan pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional.

Menurutnya, warga dari 45 negara yang ikut serta dalam misi ini memiliki hak untuk berlayar di Mediterania tanpa gangguan. Pernyataan ini disampaikan saat ia sedang menghadiri Sidang Umum PBB di New York.

Menurut laporan aktivis, serangan udara Israel pada Rabu malam melibatkan drone dan pesawat yang menargetkan kapal dengan ledakan kecil serta upaya pengacauan radio.

Flotila menyebut insiden ini sebagai ‘eskalasi berbahaya’ yang mengancam nyawa ratusan relawan, termasuk anggota parlemen Italia, pengacara, jurnalis, serta aktivis iklim asal Swedia, Greta Thunberg.

Pemerintah Italia menegaskan bahwa mereka telah memperingatkan Israel agar setiap operasi dilakukan sesuai hukum internasional dan prinsip kehati-hatian.

Menteri Luar Negeri Antonio Tajani menambahkan, “Kami meminta jaminan perlindungan mutlak bagi warga Italia yang berada di atas kapal.” Namun, di balik dukungan militer, Roma juga mengingatkan flotila agar tidak mencoba menerobos blokade laut Israel atas Gaza.

Crosetto menawarkan agar bantuan yang dibawa diserahkan ke Gereja Katolik di Gaza untuk kemudian didistribusikan kepada warga. “Kami tidak bisa menjamin keselamatan warga kami jika mereka memasuki perairan negara lain,” tegasnya.

Pernyataan ini menunjukkan kekhawatiran pemerintah Italia terhadap risiko yang dihadapi warga negaranya.

Pihak flotila menolak intimidasi dan menyerukan PBB agar memasukkan serangan Israel terhadap kapal sipil ini ke dalam agenda pembahasan.

Greta Thunberg, yang kini mencoba kedua kalinya menembus blokade maritim Israel, menegaskan: “Misi ini tentang Gaza, bukan tentang kami. Risiko yang kami hadapi tidak ada apa-apanya dibandingkan risiko yang dijalani warga Palestina setiap hari.”

Dengan adanya penjagaan militer dari Spanyol dan Italia, harapan besar ditempatkan pada kemampuan flotila untuk mencapai tujuannya dengan aman.

Namun, situasi tetap rentan karena ancaman dari pihak Israel. Tindakan ini juga menjadi sorotan global terhadap pentingnya menjaga perdamaian dan keamanan di kawasan yang semakin memanas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *