Kehadiran Lagu Tabola Bale dalam Konteks Perayaan HUT RI
JAKARTA – Lagu Tabola Bale yang dinyanyikan oleh Siprianus Bhuka, Juan Reza, dan Jacson Zeran menghadirkan suara dari wilayah timur Indonesia. Mereka mewakili berbagai latar belakang budaya, seperti Ngada, Ende-Batam, dan Maluku/Papua.
Meskipun lagu ini terdengar biasa saja, namun pesannya sangat kuat. Dalam konteks perayaan HUT RI, ia menjadi simbol perjuangan untuk membangun kembali identitas bangsa.
Lagu tersebut menyampaikan pesan penting tentang perlunya “membolak-balik” Indonesia. Dalam bahasa sehari-hari, membolak-balik adalah proses agar semua bagian bisa tercampur merata.
Ini menjadi metafora untuk menunjukkan bahwa setiap daerah di Indonesia harus diberi kesempatan yang sama dalam pembangunan. Tidak hanya Jawa, tetapi juga wilayah timur, barat, utara, dan tengah.
Karakteristik Orang Timur
Orang Timur sering diidentifikasi dengan sifat tegas, pemberani, dan bersuara lantang. Mereka dikenal memiliki kekeluargaan yang kuat dan kesetiakawanan yang tinggi.
Di antara mereka, ada sikap yang tidak mudah menyerah, bahkan ketika menghadapi tantangan besar.
Sejarah membuktikan bahwa orang Timur memiliki keberanian luar biasa. Pada masa kolonial Belanda, mereka dianggap sebagai “martial race”, yaitu bangsa petarung. Banyak dari mereka yang direkrut menjadi tentara KNIL karena keberaniannya.
Bahkan jumlah tentara asal Indonesia Timur hampir sebanding dengan tentara Jawa, meskipun penduduknya jauh lebih sedikit.
Prabowo Subianto, mantan Panglima TNI, pernah mengakui bahwa masyarakat di wilayah timur sangat semangat dan dinamis. Mereka tidak mudah menyerah dan selalu siap bertarung untuk kebenaran.
Suara Lantang dan Kejujuran
Suara lantang yang dimiliki orang Timur bukan sekadar bicara keras. Itu adalah ekspresi kejujuran dan ketulusan. Mereka tidak takut menyampaikan pendapat, bahkan jika itu berbeda dari kebanyakan orang.
Sikap ini sering dikaitkan dengan temperamen, tetapi bagi orang Timur, itu adalah cara untuk menyampaikan informasi tanpa menimbulkan konflik.
Namun, sikap temperamental juga menunjukkan keberanian. Ketika berkata sesuatu, mereka tidak mudah mundur. Hal ini mencerminkan karakter yang teguh dan tidak mudah dipengaruhi oleh tekanan eksternal.
Nilai Kekeluargaan dan Kesetiakawanan
Nilai kekeluargaan dan kesetiakawanan sangat kuat dalam masyarakat Timur. Di perkotaan, banyak orang dari wilayah timur yang berkumpul dalam ikatan kekerabatan. Mereka saling membantu, baik secara emosional maupun materi.
Kolaborasi antara Sipri, Juan, dan Jacson adalah contoh nyata dari sikap ini. Mereka tidak hanya berkolaborasi dalam musik, tetapi juga dalam menyampaikan pesan yang sama tentang pentingnya persatuan dan keadilan.
Perubahan yang Diperlukan
Meski banyak kemajuan yang telah dicapai, masih ada beberapa hal yang perlu diubah. Misalnya, dominasi Jawa dalam berbagai aspek kehidupan nasional. Pembangunan yang terlalu pro-Barat juga perlu diimbangi dengan pemerataan.
Perlu adanya kesadaran bahwa setiap daerah memiliki nilai-nilai unik yang perlu dihargai. Nilai-nilai seperti tegas, berani, dan suara lantang perlu diangkat ke permukaan. Ini akan membantu membangun bangsa yang lebih adil dan merata.
Membangun Indonesia yang Lebih Baik
Pembangunan tidak cukup hanya berorientasi pada kuantitas. Kualitas hidup, persaudaraan, dan kesetiakawanan harus diberi ruang. Orang Timur tidak melupakan nilai-nilai ini, bahkan dalam menghadapi tantangan besar.
Dalam konteks HUT RI ke-80, lagu Tabola Bale menjadi pengingat bahwa Indonesia perlu dibangun dengan keberanian dan ketegasan. Tidak hanya dalam pembangunan fisik, tetapi juga dalam nilai-nilai yang mendasar.
Kesimpulan
Lagu Tabola Bale tidak hanya mengundang semangat untuk menari, tetapi juga membangkitkan tekad untuk membangun Indonesia yang lebih adil dan merata. Melalui keberanian untuk berubah, Indonesia bisa menjadi negara yang lebih kuat dan harmonis.