Bencana di Wilayah Tidak Rawan, Tagana Kabupaten Tasikmalaya Lakukan Pendataan Ulang
TASIKMALAYA – Hujan deras yang terus mengguyur wilayah Kabupaten Tasikmalaya beberapa waktu terakhir telah menyebabkan berbagai bencana alam seperti longsor dan banjir.
Beberapa daerah di kabupaten ini mengalami kerusakan parah, termasuk rumah-rumah yang roboh. Yang lebih mengejutkan adalah, bencana tersebut tidak hanya terjadi di daerah yang sudah dikenal sebagai zona merah, tetapi juga di wilayah-wilayah yang sebelumnya dianggap aman.
Kondisi ini memaksa Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Tasikmalaya untuk melakukan pendataan ulang terhadap daerah-daerah rawan bencana. Tujuannya adalah agar data tersebut lebih akurat dan dapat digunakan dalam upaya mitigasi bencana yang lebih efektif.
Daerah Baru yang Terkena Bencana
Ketua Tagana Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adisetya, menjelaskan bahwa bencana pada tahun 2025 ini banyak terjadi di wilayah-wilayah yang tidak masuk dalam kategori daerah rawan bencana. Hal ini menjadi perhatian serius bagi pihaknya karena selama ini daerah tersebut dianggap aman.
Contohnya, Kecamatan Singaparna dan Sukahening yang sempat dilanda banjir dan longsor. Padahal, kedua wilayah ini sebelumnya tidak dianggap sebagai daerah rawan bencana. Menurut Jembar, hal ini menunjukkan bahwa data lama mungkin tidak cukup akurat dan perlu diperbarui.
“Sekarang bukan hanya wilayah rawan yang jadi perhatian kami. Tapi juga daerah-daerah yang biasanya aman harus jadi perhatian kami,” ujar Jembar saat dihubungi via telepon.
Pelatihan KSB untuk Meningkatkan Kesiapsiagaan
Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menghadapi bencana, Tagana Kabupaten Tasikmalaya juga melakukan pelatihan kesiapan bencana kepada sukarelawan Kampung Siaga Bencana (KSB). KSB dibentuk khususnya di daerah-daerah yang dianggap rawan bencana agar penanganan bencana bisa lebih cepat dan efisien.
Menurut Sekretaris Tagana Kabupaten Tasik, Jajang Nugraha S.Kom, ada sejumlah kecamatan yang dianggap sebagai titik-titik rawan bencana. Daftar tersebut meliputi:
- Kecamatan Salawu
- Kecamatan Cigalontang
- Kecamatan Parung Ponteng
- Kecamatan Bojong Gambir
- Kecamatan Taraju
- Kecamatan Sodong Hilir
- Kecamatan Sukaresik
- Kecamatan Ciawi
- Kecamatan Pageirageung
- Kecamatan Kadipaten
- Kecamatan Salopa
- Kecamatan Cikatomas
- Kecamatan Jatiwaras
Jajang menjelaskan bahwa Tagana telah melakukan berbagai langkah antisipasi, termasuk sosialisasi kepada masyarakat dan pembentukan KSB di daerah-daerah rawan. “Setiap hari kami melakukan tindakan pencegahan dan sosialisasi,” tambahnya.
Pentingnya Mitigasi Bencana
Dengan adanya bencana yang terjadi di wilayah yang tidak dikenal sebagai zona merah, penting bagi pemerintah dan masyarakat setempat untuk lebih waspada. Pendataan ulang dan pelatihan kesiapsiagaan menjadi langkah strategis untuk meminimalkan risiko bencana di masa depan.
Tagana Kabupaten Tasikmalaya terus berupaya untuk memperkuat sistem mitigasi bencana dengan melibatkan masyarakat melalui program KSB. Dengan demikian, penanganan bencana akan lebih cepat dan efektif, terutama di wilayah yang sebelumnya dianggap aman.