Ternyata Ini Alasan Rektor UI Dihujat ‘Zionis’ oleh Mahasiswanya Sendiri Saat Galang Dana

Peristiwa Unik Saat Wisuda di Universitas Indonesia

JAKARTA & Pada acara wisuda dan penyambutan mahasiswa baru di Balairung Universitas Indonesia (UI) pada Kamis (11/9/2025), terjadi peristiwa yang menarik perhatian banyak pihak.

Saat Prof Heri Hermansyah, Rektor UI, memberikan pidato dalam sesi penggalangan Dana Abadi UI, para hadirin, termasuk wisudawan, mahasiswa baru, dan orang tua, bersorak dengan kata “zionis” yang diarahkan ke Rektor UI.

Peristiwa ini memicu berbagai pertanyaan mengenai alasan mahasiswa menyebut Rektor UI sebagai zionis.

Zionis merujuk pada pengikut atau pendukung Zionisme, sebuah gerakan nasionalis Yahudi yang bertujuan untuk mendirikan dan mendukung tanah air bagi orang Yahudi di wilayah Palestina, dikenal sebagai Tanah Israel.

Istilah ini sering digunakan dalam konteks politik dan sosial, terutama terkait konflik antara Israel dan Palestina.

Dalam tayangan langsung di YouTube Universitas Indonesia, Rektor UI mendapat sorakan dari hadirin saat sesi penggalangan Dana Abadi UI.

Sorakan tersebut muncul setelah Berliana Permatasari, Runner Up Puteri Indonesia 2018, menjelaskan bahwa wisudawan dan mahasiswa baru bisa menyumbang dana abadi melalui barcode yang ditampilkan di layar videotron dan live streaming.

Prof Heri kemudian meminta para pimpinan dan pejabat Kampus UI untuk maju dan menyumbang dana.

Sorakan pun semakin riuh, dengan ucapan “Zionis, zionis, zionis” menggema di Balairung. Prof Heri dalam kesempatan itu menyampaikan pesan terkait dana abadi UI, mengajak seluruh hadirin untuk ikut menyumbang.

Ia juga menyampaikan tantangan bulan Februari, di mana target Rp8 miliar harus tercapai.

FIB UI Menjelaskan Insiden yang Terjadi

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia memberikan klarifikasi terkait aksi sejumlah wisudawan dalam prosesi wisuda UI yang digelar pada Kamis (11/9/2025).

Dalam momen tersebut, terdengar teriakan “Zionis” yang diarahkan kepada pimpinan Universitas Indonesia.

Melalui keterangan resminya, pihak FIB UI menyayangkan insiden tersebut. Tindakan itu dinilai tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh Universitas Indonesia.

Pernyataan Zionis yang diarahkan kepada Pimpinan Universitas Indonesia tidak mencerminkan kenyataan dan menjurus kepada fitnah.

Pihak fakultas menyampaikan bahwa ucapan Zionis yang disampaikan oleh sebagian wisudawan itu merupakan pernyataan pribadi dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu yang bersangkutan. Ucapan itu tidak mewakili sikap maupun pandangan resmi FIB UI.

Klarifikasi dari Universitas Indonesia

Direktur Humas, Media, Pemerintah dan Internasional Universitas Indonesia, Prof. Arie Afriansyah, S.H., MIL., Ph.D., meluruskan kabar yang beredar menyangkut sorakan wisudawan kepada Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU.

Dalam video yang beredar di media sosial, hadirin yang meliputi wisudawan, orangtua/wali hingga mahasiswa baru menyoraki Rektor UI saat sesi penggalangan dana.

Acara tersebut merupakan acara wisuda dan penyambutan mahasiswa baru yang digelar di Balairung UI, dan disiarkan di YouTube Universitas Indonesia, Kamis (11/9/2025).

Rektor UI Prof Heri dalam sesi penggalangan dana program Dana Abadi UI kala itu mengisyaratkan hadirin agar ikut menyumbang dana.

Prof Arie menjelaskan bahwa sesi tersebut sebenarnya merupakan sesi perkenalan kepada para wisudawan dan orangtua wisudawan bahwa UI memiliki Dana Abadi.

Profil Rektor UI

Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU lahir pada 18 Januari 1976 di Sukabumi, Jawa Barat. Rekam jejaknya sebagai akademisi berprestasi mengantarkannya menjadi guru besar termuda Fakultas Teknik (FT) UI tahun 2013 di usia 37 tahun.

Sebelum dilantik menjadi Rektor UI, ia menjabat sebagai Dekan FTUI pada 2022–2024, dan berhasil meningkatkan posisi FTUI menjadi Kampus Teknik Terbaik di Indonesia dalam pemeringkatan Times Higher Education tahun 2023 dan 2024.

Selama lima tahun ke depan, Prof. Heri akan menjalankan lima strategi utama yang diturunkan dalam lima belas program prioritas.

Kelima strategi ini adalah Empowering Entrepreneurship, Improving Education Access and Quality, Impactful Research and Innovation, Global Competitiveness, serta Good Governance and Cultural Transformation.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *