Kekalahan Timnas Putri U-17 Indonesia di Laga Akhir Kualifikasi Piala Asia 2026
JAKARTA – Timnas Putri U-17 Indonesia mengalami kekalahan tipis 0-1 dari tuan rumah Myanmar dalam laga terakhir Kualifikasi Piala Asia Putri U-17 2026 Grup C. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Thuwunna, Yangon, Myanmar, pada Jumat, 17 Oktober 2025, membuat Indonesia gagal melaju ke putaran final yang akan digelar di Tiongkok tahun depan.
Sebelumnya, Indonesia berhasil memenangkan laga pembuka dengan skor 2-0. Namun, dalam pertandingan ini, tim asuhan pelatih Simon Scheunemann tidak tampil maksimal, terutama pada babak pertama. Myanmar, sebagai tuan rumah, lebih unggul dalam penguasaan bola dan sering kali mengancam gawang Indonesia. Meski begitu, selama 45 menit pertama, mereka belum mampu mencetak gol.
Pada akhir babak pertama, Myanmar berhasil membuka keunggulan melalui gol yang dicetak oleh Shin Thant Phyu Sin Pyone. Gol ini tercipta setelah pemain nomor punggung 10 itu melepaskan tendangan yang tidak terlalu keras, tetapi cukup kuat untuk mengalahkan kiper Indonesia, Alleana.
Hasil ini menyebabkan Indonesia duduk di posisi kedua dengan tiga poin, tertinggal tiga angka dari Myanmar yang berada di puncak klasemen. Dengan demikian, Myanmar menjadi salah satu dari 12 tim yang berhasil lolos ke putaran final Piala Asia Putri U-17 2026. Selain Myanmar, tim lain yang juga memastikan tiket adalah tuan rumah Tiongkok. Ada tiga tim lain yang otomatis lolos tanpa harus melalui kualifikasi, yaitu Korea Utara, Jepang, dan Korea Selatan, karena merupakan tiga negara terbaik di edisi sebelumnya.
Dari kawasan Asia Tenggara, selain Myanmar, Filipina, Vietnam, dan Thailand juga berhasil meraih tiket ke putaran final.
Komentar Pelatih Timnas Putri U-17
Pelatih Timnas Putri U-17 Indonesia, Simon Scheunemann, menjelaskan bahwa kekalahan dari Myanmar disebabkan oleh performa buruk sebagian besar pemainnya. Ia menyatakan bahwa 10 dari 11 pemain tidak tampil dalam kondisi terbaiknya.
“Kekalahan ini sangat berat. Jika Anda pernah bermain sepak bola sebelumnya, kekalahan terberat adalah ketika Anda seharusnya menang, tetapi justru kalah,” ujarnya setelah pertandingan.
Scheunemann menambahkan bahwa timnya seharusnya bisa menang jika bermain dengan maksimal. Namun, ia menyebut hanya satu pemain yang tampil baik, yaitu penjaga gawang Alleana. “Gol itu bukan kesalahan dia. Itu adalah tendangan sudut atas yang bagus,” kata pelatih berusia 51 tahun tersebut.
Ia mengungkapkan rasa kecewa karena timnya ingin mendapatkan pengalaman berharga di Tiongkok. “Ini tidak baik karena kami berharap bisa pergi ke China untuk Piala Asia agar mendapatkan pengalaman. Sekarang kami harus pulang dengan pengalaman kekalahan, dan itu terutama karena permainan yang buruk,” katanya.
Scheunemann menegaskan bahwa satu-satunya cara untuk berkembang adalah dengan mengkritik diri sendiri dan tidak menyalahkan orang lain. “Akui bahwa Anda tidak bermain bagus sehingga tidak perlu membuat alasan. Itulah satu-satunya cara untuk maju dan berkembang,” tutupnya.












