Turki Jadi Negara Pertama di UEFA Desak Pemangkasan Israel dari Sepak Bola Internasional

Turki Jadi Negara Pertama yang Serukan Diskualifikasi Israel dari Sepak Bola

JAKARTA – Pada hari Jumat (26/9/2025), Turki menjadi negara anggota UEFA pertama yang secara terbuka menyerukan agar Israel didiskualifikasi dari kompetisi sepak bola. Hal ini dilakukan setelah mengkritik kondisi di Gaza yang dinilai “tidak manusiawi dan tidak dapat diterima.”

Presiden Federasi Sepak Bola Turki (TFF), Ibrahim Haciosmanoglu, dalam surat resmi kepada pimpinan olahraga internasional menyatakan bahwa FIFA dan UEFA telah terlalu lama diam. Ia menegaskan bahwa saatnya bagi kedua organisasi tersebut untuk bertindak.

“Dunia olahraga, khususnya sepak bola, tidak bisa terus menutup mata terhadap situasi yang terjadi,” ujarnya.

Persiapan Pemungutan Suara di UEFA

UEFA dikabarkan sedang mempertimbangkan kemungkinan pemungutan suara untuk menangguhkan partisipasi Israel dalam kompetisi sepak bola internasional.

Mayoritas anggota komite eksekutif UEFA disebut mendukung langkah tersebut. Meskipun demikian, Israel tetap diwakili oleh ketua federasi sepak bolanya, Moshe Zuares, yang baru terpilih April lalu.

Sementara itu, Presiden FIFA Gianni Infantino diperkirakan tidak akan mendukung tindakan tersebut karena hubungan dekatnya dengan Amerika Serikat, yang menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia 2026.

Kementerian Luar Negeri AS juga telah menyatakan akan berupaya menghentikan segala upaya yang bertujuan melarang Israel tampil di Piala Dunia.

Pembahasan di Rapat FIFA

FIFA akan membahas isu ini dalam rapat Dewan FIFA yang dipimpin Infantino pekan depan di Zurich, Swiss. Selain itu, beberapa negara Eropa menunjukkan sikap solidaritas terhadap warga Gaza.

Contohnya, Federasi Sepak Bola Norwegia berjanji akan menyumbangkan keuntungan dari penjualan tiket laga kualifikasi Piala Dunia antara Norwegia kontra Israel pada 11 Oktober mendatang kepada lembaga kemanusiaan Doctors Without Borders. Italia juga dijadwalkan melawan Israel pada 14 Oktober di Udine.

Tekanan terhadap Dunia Olahraga Meningkat

Tekanan terhadap dunia olahraga agar bertindak terhadap Israel semakin besar bulan ini. Sebelumnya, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez menyerukan larangan olahraga untuk Israel setelah kekacauan di balap sepeda Vuelta.

Laporan penyelidikan Dewan HAM PBB yang menuduh Israel melakukan genosida di Gaza juga makin memperkuat desakan tersebut.

Haciosmanoglu menulis bahwa sepak bola adalah bahasa universal yang menyatukan budaya, memperkuat persahabatan, dan membangun solidaritas.

Dengan nilai-nilai itu, ia merasa wajib menyuarakan keprihatinan atas situasi yang tidak sah, tidak manusiawi, dan tak bisa diterima yang dilakukan Israel di Gaza.

Pernyataan Presiden Turki

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebelumnya, pada Juli lalu, juga menyebut Israel sebagai “negara teroris” dan kekuatan destabilisasi di kawasan. Hal ini menunjukkan bahwa sikap Turki terhadap Israel bukanlah hal yang baru, namun kali ini tindakan yang diambil lebih spesifik dalam ranah sepak bola.

Israel terakhir kali tampil di Piala Dunia pada 1970 di Meksiko. Setelah dikeluarkan dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), Israel diterima menjadi anggota penuh UEFA pada 1994 dan sejak itu mengikuti kualifikasi di bawah naungan Eropa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *