Uccio Salucci Dukung Bagnaia di MotoGP 2025

Performa Francesco Bagnaia yang Menurun dan Kekhawatiran dari Bos Tim

Francesco Bagnaia, juara dunia MotoGP dua kali, sedang menghadapi musim yang sangat menantang bersama tim pabrikan Ducati. Performanya sepanjang musim 2025 terlihat jauh dari konsistensi yang biasa ia tunjukkan. Hal ini memicu kekhawatiran dari bos tim VR46, Uccio Salucci, yang merasa bahwa Bagnaia tidak berada dalam kondisi optimal.

Menurut Uccio, performa Bagnaia sepanjang musim ini tidak seperti biasanya. Ia melihat data dari Ducati dan merasa bahwa pebalap tersebut seolah-olah kehilangan motivasi. Sebagai juara dunia, Bagnaia memang menjalani musim terburuknya bersama tim pabrikan. Hingga saat ini, ia hanya berhasil meraih satu kemenangan, jauh di bawah torehan 11 kemenangan yang ia raih pada tahun 2024.

Titik terendah bagi Bagnaia terjadi di MotoGP Hungaria, ketika ia gagal masuk ke babak Q1 untuk pertama kalinya musim ini. Selain itu, ia juga tidak mendapatkan poin di sprint race dan hanya finis di posisi kesembilan di balapan utama. Kini, Bagnaia tertinggal 227 poin dari Marc Marquez, yang semakin kokoh di puncak klasemen sementara. Posisi Bagnaia di klasemen sementara juga terus menurun.

Meski begitu, ada sedikit harapan bagi Bagnaia setelah Ducati akhirnya menemukan solusi atas masalah bagian depan motornya yang selama ini menjadi kendala. Uccio mencoba memberikan dukungan kepada Bagnaia agar dapat kembali menemukan performa terbaiknya.

“Sulit untuk bilang apa yang sebenarnya terjadi. Saya tidak berada di dalam pit miliknya. Tapi kemarin setelah sprint race saya juga bicara dengannya dan saya bilang, ‘Ayo Pecco, Forza’, karena sekarang kadang saya lihat data, dia tidak mengerem, dia tidak membalap dengan cara yang benar. Dia seperti kehilangan sedikit motivasi, juga kepercayaan diri dengan motor,” ujar Uccio.

Ia menegaskan bahwa Bagnaia bukanlah satu-satunya yang menghadapi tantangan. Fabio Di Giannantonio, rekan satu timnya di VR46, juga sempat kesulitan dengan karakter Ducati Desmosedici GP25 di awal musim. Namun, situasi Bagnaia kian berat karena Marc Marquez justru cepat beradaptasi setelah pindah dari GP23 ke GP25.

“Memang ketika Marquez datang, motor 2025 itu bukan motornya, terutama di awal musim karena bagian depan motor tidak memberi banyak rasa bagi Pecco dan Di Giannantonio. Tapi bagaimana pun, tim kami mulai bekerja, Fabio tetap tenang dan kami menemukan jalannya,” ujar Uccio.

Uccio menambahkan bahwa Marquez diuntungkan karena sebelumnya sudah terbiasa dengan GP23 yang sulit ditaklukkan. “Motor 2023 itu sangat sulit. Kami memakainya tahun lalu, saya tahu motor itu sangat baik. Tapi Marquez juga cepat dengan motor 2023. Dia tiba di 2025, motornya jauh lebih baik, dan dia semakin cepat karena punya feeling yang bagus,” tambahnya.

Dengan perubahan-perubahan yang terjadi, Uccio berharap Bagnaia dapat segera bangkit dan kembali menunjukkan kemampuan terbaiknya. Ia percaya bahwa Bagnaia adalah pebalap fantastis dan memiliki potensi besar untuk kembali meraih prestasi yang gemilang.