Wisata  

Upaya Yogyakarta Menarik Wisatawan Tiongkok

Upaya Yogyakarta Menarik Wisatawan Mancanegara

Kota Yogyakarta memiliki rencana strategis untuk menarik lebih banyak wisatawan mancanegara, khususnya dari Tiongkok, pada tahun 2025. Salah satu langkah utama yang dilakukan adalah menjajaki kerja sama dengan maskapai penerbangan asal negara tersebut. Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Hermawan, mengungkapkan bahwa inisiatif ini sedang dalam proses penjajakan. “Saat ini kami sedang menginisiasi kerja sama dengan maskapai seperti Hainan Airlines dan Long Air untuk membuka jalur penerbangan langsung dari Yogyakarta,” ujar Wawan Hermawan.

Pemerintah Kota Yogyakarta juga telah melakukan pertemuan dengan berbagai operator layanan penerbangan melalui forum Business Matching Travel 2025. Tujuan dari pertemuan ini adalah memperkuat kerja sama dan memastikan keberlanjutan penerbangan antara Yogyakarta dan Tiongkok.

Wisatawan Asia Masih Lebih Memilih Bali

Meskipun wisatawan mancanegara dari Asia, terutama Tiongkok, memiliki potensi besar untuk berkunjung ke Indonesia, sebagian besar dari mereka masih lebih memilih Bali sebagai destinasi utama. Dari Bali, beberapa wisatawan kemudian melanjutkan perjalanan ke destinasi lain di Indonesia, termasuk Yogyakarta.

Wawan Hermawan berharap dengan adanya penerbangan langsung dari Tiongkok ke Yogyakarta, wisatawan tersebut dapat langsung menjadikan Yogyakarta sebagai tujuan utama sebelum menuju Bali. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Yogyakarta.

Persyaratan Penerbangan Langsung yang Berkelanjutan

Director Shintian Jaya Aviasi, Emerson Lo Vun Zet, yang menjadi mitra strategis dalam penjajakan kerja sama ini menyampaikan beberapa hal penting yang perlu diperhatikan. “Penerbangan langsung akan berkelanjutan jika dilakukan minimal tiga kali seminggu agar bisa bertahan dalam jangka panjang,” ujarnya.

Dengan kapasitas pesawat narrow body sekitar 160 kursi, potensi pergerakan penumpang per minggu bisa mencapai hampir 500 orang. Jika target ini tercapai dalam dua tahun, dampak ekonominya akan sangat signifikan bagi Kota Yogyakarta.

Pengeluaran Wisatawan Mancanegara Lebih Besar

Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko, menjelaskan bahwa wisatawan mancanegara menjadi incaran karena tingkat pengeluaran yang jauh lebih besar dibandingkan wisatawan domestik. Data Dinas Pariwisata menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran wisatawan mancanegara mencapai sekitar Rp 11 juta per orang, sementara wisatawan domestik hanya sekitar Rp 2,3 juta.

Jika jumlah wisatawan mancanegara meningkat, potensi perputaran ekonomi di Kota Yogyakarta bisa mencapai puluhan miliar rupiah. Namun, tren kunjungan wisatawan mancanegara pada Januari hingga Mei 2025 turun sebesar 23,78 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Penerbangan Langsung untuk Jemaah Umrah

Selain fokus pada wisatawan biasa, Yogyakarta juga sedang membidik program pemberangkatan jemaah umrah langsung dari Yogyakarta menuju Jeddah. Saat ini, jemaah umrah dari Yogyakarta dan sekitarnya harus transit di Jakarta sebelum berangkat ke Tanah Suci.

Melalui kerja sama dengan maskapai Tiongkok, diharapkan penerbangan langsung dapat dilakukan dari Yogyakarta Internasional Airport (YIA) dengan transit di Cina sebelum menuju Jeddah. Skema ini diharapkan dapat mengefisienkan biaya perjalanan, karena jemaah tidak lagi perlu menginap di Jakarta.

Potensi pasar jemaah umrah dari Yogyakarta dan wilayah sekitarnya sangat besar, diperkirakan mencapai lebih dari 20 juta orang per tahun. Dengan adanya penerbangan langsung, harapan besar diarahkan untuk meningkatkan jumlah jemaah dan memperkuat hubungan antara Yogyakarta dan Tiongkok.