Penyelidikan Terkait Video Petugas Damkar yang Disemprotkan ke Pohon
NGAWI – Sebuah video yang menyebar di media sosial baru-baru ini memicu perhatian masyarakat luas. Dalam video tersebut, tampak petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) menyemprotkan sesuatu ke sebuah pohon di wilayah Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi.
Beberapa netizen mengira bahwa objek yang disemprotkan itu adalah hantu pocong. Namun, setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, ternyata video tersebut tidak benar. Informasi yang beredar di media sosial adalah hoaks atau kabar palsu.
Hal ini dikonfirmasi oleh Kasi Penyelamatan dan Evakuasi Pemadam Kebakaran Kabupaten Ngawi, Purwanto. Purwanto menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan internal terhadap seluruh regu Damkar yang bertugas.
Hasilnya, tidak ada satu pun petugas yang melakukan penyemprotan seperti yang diperlihatkan dalam video viral tersebut. Selain itu, pihak Damkar juga tidak pernah menerima laporan apapun terkait adanya hal-hal mistis di wilayah tersebut.
“Setelah kami konfirmasi dengan tiga regu Damkar, semuanya menjawab tidak ada yang melakukan penyemprotan pocong di Desa Kedunggalar. Laporan warga soal teror pocong pun tidak pernah masuk ke kami,” ujar Purwanto.
Menurut Purwanto, viralnya video tersebut bermula dari seorang warga yang bercerita di grup Facebook bahwa dirinya diteror oleh sesosok hantu berwujud pocong di wilayah Kecamatan Kedunggalar. Cerita tersebut kemudian mendapat banyak respons dari netizen, sehingga menyebar secara cepat.
Beberapa komentar netizen membenarkan bahwa ada hantu pocong yang meneror warga saat malam hari. Namun, Purwanto memastikan bahwa informasi tersebut tidak benar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan kroscek dengan relawan di wilayah Ngawi Barat. Hasilnya sama, tidak ditemukan adanya kegiatan penyemprotan ataupun laporan terkait keberadaan pocong.
“Dari informasi yang kami kumpulkan, video yang beredar di media sosial ternyata hanya hoaks. Tidak ada kejadian sebenarnya di lapangan,” kata dia.
Purwanto mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah menyebarkan informasi yang belum dibuktikan kebenarannya. Ia menegaskan bahwa informasi yang disebarkan secara ngawur bisa merugikan institusi Damkar Kabupaten Ngawi.
Selain itu, ia menyesalkan adanya konten di media sosial Facebook hingga TikTok yang menggunakan atribut Pemadam Kebakaran hanya untuk tujuan likes dan viral. Ia meminta masyarakat, khususnya pembuat konten, agar melapor terlebih dahulu jika ingin membuat video menggunakan atribut Damkar.
“Jangan sampai menimbulkan kesan seolah-olah itu kegiatan resmi dari Damkar Ngawi, padahal hoaks,” katanya.
Dengan adanya klarifikasi ini, pihak Damkar Ngawi berharap masyarakat lebih bijak dalam menyikapi informasi yang beredar di media sosial. Mereka juga mengimbau agar tidak mudah percaya terhadap kabar yang belum terbukti kebenarannya.












