Viral RS di Brebes Dituding Tolak Antarkan Pasien Kritis dengan Ambulan, Begini Kronologinya

Ambulan RSAM Sitanggal
Rekaman CCTV penanganan pasien korban kecelakaan di RS Amanah Mahmudah Sitanggal Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes. (Foto: Istimewa)

Keponakan korban, Hadi Kusuma (40) mengatakan bahwa saat itu pihak keluarga meminta dan memohon untuk memakai ambulan. Bahkan pihak keluarga juga bersedia membayar jasa ambulan namun dari pihak RSAM tidak mengizinkan.

“Pihak keluarga bahkan mau sempat mengasih uang supaya buat beli bensin untuk ambulannya. Tapi dari pihak rumah sakit juga sampai dengan saat itu nggak mengizinkan,” kata Hadi Kusuma, Kamis 12 Juni 2025.

Dia menyebut, pihak keluarga mengaku kecewa karena tidak difasilitasi ambulan untuk ke RS Bhakti Asih Brebes, hingga akhirnya terpaksa menggunkan mobil pikap menuju rumah sakit rujukan dalam kondisi kritis.

“Korban ini merupakan imam masjid di sini jadi banyak warga yang kecewa juga. Korban akhirnya meninggal di ICU RS Bhakti Asih Brebes pada esok paginya sekitar pukul 06.00,” lanjut dia.

Menanggapi video viral tersebut, Direktur RSAM Sitanggal, drg. Muhammad Baihaqi Rahmatika mengatakan bahwa pasien mengalami kecelakaan pada Selasa malam, 10 Juni 2025 pukul 19.30 WIB. Korban langsung dibawa ke RSAM menggunakan mobil pikap dan langsung ditangani di ruang IGD.

“Kondisi korban kritis, mengalami patah tulang, cidera di kepala dan pendarahan di mulut. Sehingga harus cepat-cepat dirujuk karena fasilitas penunjang di rumah sakit ini belum memadahi, seperti dokter spesialis ortopedi dan alat CT Scan” katanya.

Terkait ambulan, dia menyebut bahwa untuk menggunakan mobil tersebut banyak yang harus dipersiapkan, seperti infus, tabung oksigen, dan harus menghubungi rumah sakit rujukan serta membutuhkan waktu cukup lama.