Lima Kebiasaan Finansial yang Membuat Seseorang Tetap Miskin
Warren Buffett, salah satu investor terkemuka di dunia dan dikenal sebagai “Oracle of Omaha”, memiliki pandangan jelas tentang kebiasaan finansial yang membuat seseorang tetap miskin. Dengan total kekayaan mencapai 141,1 miliar dolar AS, dia memahami betul bagaimana mengelola uang secara bijak. Berikut adalah lima kebiasaan yang sering kali menyebabkan seseorang kesulitan dalam mengelola keuangan.
1. Suka Berutang
Salah satu kebiasaan yang paling umum dan merugikan adalah suka berutang. Buffett menekankan pentingnya menghentikan siklus utang secepat mungkin. Menurutnya, utang bisa menjadi lingkaran setan karena bunga yang tinggi bisa menggerogoti tabungan atau investasi. Misalnya, bunga kartu kredit dengan tingkat 15 hingga 25 persen akan membuat uang hasil kerja hanya digunakan untuk membayar cicilan, bukan untuk menabung atau berinvestasi. Buffett sendiri menyarankan agar uang yang dimiliki digunakan untuk melunasi utang terlebih dahulu jika tingkat bunganya rendah.
2. Tidak Mengembangkan Kemampuan Diri Sendiri
Buffett percaya bahwa investasi terbaik yang bisa dilakukan adalah pada diri sendiri. Pengembangan kemampuan seperti pendidikan formal, pelatihan profesional, atau pengembangan pribadi sangat penting untuk meningkatkan potensi penghasilan. Ia sendiri pernah berinvestasi dalam pelatihan berbicara di depan umum yang dianggapnya sangat berpengaruh dalam karier. Ketika seseorang mengabaikan pengembangan diri, maka peluang untuk meningkatkan pendapatan akan semakin sempit.
3. Terlalu Mengikuti Tren Investasi
Banyak orang cenderung mengikuti tren investasi yang sedang populer, seperti saham tertentu atau mata uang kripto. Namun, Buffett menegaskan bahwa hal ini bisa berbahaya. Dia menyarankan untuk tidak terjebak dalam mentalitas kerumunan. Sebaliknya, ia menekankan pentingnya riset mendalam dan pemikiran independen dalam mengambil keputusan investasi. Mengikuti tren tanpa analisis yang matang bisa menyebabkan kerugian besar ketika tren tersebut berakhir.
4. Salah dalam Penganggaran untuk Menabung
Buffett menyoroti pentingnya cara penganggaran yang benar. Banyak orang menabung dari apa yang tersisa setelah belanja, padahal seharusnya sebaliknya. Dia menyarankan agar seseorang menabung terlebih dahulu sebelum melakukan pengeluaran. Pendekatan ini memastikan bahwa tabungan menjadi prioritas, bukan akhir dari pengeluaran. Dengan cara ini, menabung menjadi kebiasaan yang konsisten, bukan sekadar keinginan.
5. Memiliki Gaya Hidup Tinggi
Gaya hidup yang terlalu mewah bisa menjadi jebakan bagi seseorang. Buffett menunjukkan bahwa hidup sederhana jauh lebih efektif dalam membangun kekayaan. Ia sendiri masih tinggal di rumah yang dibeli pada tahun 1958 dan menggunakan mobil sederhana. Menurutnya, setiap dollar yang dihabiskan untuk gaya hidup yang tidak perlu adalah uang yang tidak bisa diinvestasikan untuk masa depan. Jadi, hidup di bawah kemampuan finansial, meskipun pendapatan meningkat, adalah strategi yang lebih bijak.