“Insyaallah, dalam 1-2 minggu ke depan, semuanya akan lebih jelas,” ujarnya.
Gus Ipul juga mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto mengharapkan agar program ini disempurnakan lebih lanjut dan dapat menjangkau sebanyak mungkin daerah di Indonesia.
“Presiden meminta agar apa yang sudah direncanakan ini terus dimatangkan, ditindaklanjuti, dan sebanyak mungkin daerah dapat ikut berpartisipasi,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, menambahkan bahwa penerimaan siswa akan didasarkan pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Untuk prioritas utama program ini adalah kelompok masyarakat yang termasuk dalam Desil 1 dan Desil 2, yang merupakan kalangan ekonomi paling rentan.
“Dari 53 lokasi yang telah dipilih, sebagian besar terletak di daerah yang sangat membutuhkan sekolah dan memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi,” jelas Amalia.
Program Sekolah Rakyat ini juga akan mencakup berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, NTT, Kalimantan, dan Papua.
Dua universitas, yaitu Universitas Brawijaya Malang dan Universitas Negeri Surabaya (UNESA), turut menyatakan komitmennya untuk mendukung pelaksanaan program ini.
Beranda
Headline
53 Sekolah Rakyat Siap Diresmikan, Infrastruktur dan Kurikulum Dikebut Jelang Tahun Ajaran Baru
53 Sekolah Rakyat Siap Diresmikan, Infrastruktur dan Kurikulum Dikebut Jelang Tahun Ajaran Baru
