7 Kebiasaan yang Menyebabkan Kelelahan Pikiran

Rutinitas Harian yang Tidak Disadari Bisa Menyebabkan Kelelahan Mental

Apakah kamu pernah merasa lelah secara mental meskipun tidak melakukan aktivitas fisik berat? Bisa jadi penyebabnya bukanlah pekerjaan yang melelahkan, melainkan kebiasaan sehari-hari yang tampak biasa namun memiliki dampak besar terhadap kesehatan mental. Tanpa disadari, beberapa kebiasaan kecil bisa menguras energi emosional dan memengaruhi kesejahteraan secara keseluruhan.

Berikut adalah beberapa rutinitas harian yang sering diabaikan namun berpotensi menyebabkan kelelahan mental:

  • Menggulir media sosial sebelum tidur

    Kebiasaan menggulir layar ponsel tanpa henti sebelum tidur dapat membuat pikiran terlalu aktif, sehingga sulit untuk tidur nyenyak. Untuk menghindari hal ini, disarankan melakukan “digital sunset” dengan berhenti menggunakan perangkat elektronik 30–60 menit sebelum tidur. Gantilah dengan aktivitas menenangkan seperti membaca atau meditasi.

  • Kurangnya aktivitas fisik

    Gaya hidup sedentari, yaitu aktivitas yang minim gerak, berkontribusi pada stres, suasana hati yang buruk, dan masalah kesehatan fisik. Untuk mengimbanginya, sertakan aktivitas fisik ringan dalam rutinitas harian, seperti berjalan kaki atau yoga.

  • Melewatkan istirahat saat bekerja

    Bekerja terus-menerus tanpa jeda dapat menyebabkan kelelahan dan menurunkan produktivitas. Mengambil istirahat singkat untuk meregangkan tubuh atau sekadar berjalan-jalan sejenak bisa membantu menyegarkan pikiran dan tubuh.

  • Belanja impulsif

    Membeli barang tanpa pertimbangan matang dapat menyebabkan stres finansial dan penumpukan barang yang tidak perlu. Dianjurkan untuk menerapkan “aturan 24 jam” sebelum membeli barang non-esensial, serta menghapus aplikasi belanja dan berhenti mengikuti akun yang mendorong konsumsi berlebihan.

  • Tidak menetapkan batasan

    Terlalu sering mengatakan “ya” dapat menyebabkan kelelahan dan hubungan yang tegang. Penting untuk menetapkan batasan yang sehat dan berkomunikasi secara asertif agar tetap menjaga keseimbangan hidup.

  • Waktu layar berlebihan atau “doomscrolling”

    Paparan layar yang berlebihan dapat menyebabkan kelelahan mata dan kelelahan mental. Untuk mengurangi dampaknya, ikuti aturan “20-20-20” dengan melihat objek sejauh 20 kaki selama 20 detik setiap 20 menit. Selain itu, jadwalkan waktu tanpa layar untuk aktivitas lain yang menyenangkan.

  • Mengabaikan perawatan diri

    Mengabaikan kebutuhan diri sendiri dapat mengurangi kemampuan untuk mendukung orang lain. Lakukan aktivitas sederhana seperti meditasi, menulis jurnal, atau menikmati hobi untuk menjaga kesejahteraan mental.

Dengan menyadari kebiasaan-kebiasaan tersebut, kita bisa mulai mengubah pola hidup agar lebih seimbang dan menjaga kesehatan mental secara optimal. Setiap perubahan kecil bisa memberikan dampak besar dalam jangka panjang.