Kekalahan Timnas Indonesia vs Irak dan Kesedihan Thom Haye
JAKARTA – Kekalahan yang dialami oleh Tim Nasional (Timnas) Indonesia dalam pertandingan melawan Irak di babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia menjadi momen pahit yang tak bisa dilupakan.
Hasil akhir 0-1, dengan gol tunggal yang dicetak oleh Zidane Iqbal pada menit ke-76, membuat Timnas Indonesia harus menerima kenyataan bahwa perjalanan mereka di kualifikasi ini berakhir.
Laga Grup B ronde keempat yang digelar di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Sabtu (11/10/2025) atau Minggu (12/10/2025) dini hari WIB, berlangsung dengan ketegangan tinggi. Namun, hasil yang diraih tidak sesuai dengan harapan. Timnas Indonesia hanya mampu menempati posisi terbawah di Grup B tanpa meraih poin satupun.
Ini menjadi pengakhiran yang menyedihkan bagi para pemain dan pelatih, termasuk Thom Haye. Sang pemain yang sering disebut sebagai “Sang Profesor” tidak bisa menyembunyikan kesedihannya setelah laga usai.
Di media sosial, banyak unggahan yang menunjukkan ekspresi wajah Thom Haye yang tampak murung. Bahkan, ia terlihat meneteskan air mata dan membutuhkan dukungan dari rekan-rekannya untuk tenang.
Momen yang paling menonjol adalah ketika Thom Haye mendapatkan rangkulan hangat dari kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes. Peristiwa tersebut menggambarkan betapa beratnya kekalahan ini bagi seluruh pemain, terutama bagi Haye yang telah memberikan performa apik dalam laga tersebut.
Thom Haye, yang saat ini berusia 30 tahun, mungkin saja menganggap ini sebagai kesempatan terakhirnya untuk tampil di Piala Dunia bersama Timnas Indonesia. Tahun 2030, ketika Piala Dunia berikutnya digelar, ia akan berusia 35 tahun. Ini membuat perasaan kekecewaan dan kesedihan yang ia alami semakin beralasan.
Meskipun hasil akhirnya tidak memuaskan, penampilan Thom Haye dalam laga melawan Irak patut diapresiasi. Situs Fotmob mencatat bahwa ia berhasil menciptakan tiga peluang bagus bagi Timnas Indonesia.
Salah satu momen terbaik terjadi pada menit ke-14, ketika operan tarik Thom Haye kepada Mauro Zijlstra menciptakan situasi yang memicu kepanikan di kotak penalti Irak.
Sayangnya, keberhasilan ini tidak berujung pada gol karena intersep cepat dari pemain belakang Irak. Meski begitu, Thom Haye tetap menjadi tulang punggung dalam menjaga aliran bola dan memberikan kreativitas bagi tim. Ia merupakan pemain yang paling aktif dalam menciptakan peluang bagi Timnas Indonesia dalam pertandingan ini.
Performa Thom Haye membuktikan bahwa ia masih memiliki kontribusi besar bagi Timnas Indonesia. Namun, kekalahan ini menjadi bukti bahwa beberapa aspek dalam tim perlu diperbaiki agar bisa tampil lebih maksimal di ajang-ajang berikutnya.
Dengan pengalaman ini, diharapkan semua pemain dan pelatih dapat belajar dan berkembang untuk masa depan yang lebih cerah.