Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Makan Kentang Setiap Hari?

Mantiq MediaKentang sering kali menjadi pilihan pengganti nasi bagi orang-orang yang ingin menurunkan berat badan.

MenurutKementerian Kesehatan, kentang adalah salah satu karbohidrat kompleks yang memiliki rantai gula yang lebih panjang dibandingkan dengan karbohidrat sederhana.

Hal itu membuat tubuh membutuhkan waktu cukup lama untuk mencerna dan menyerap bahan pangan ini.

Seperti karbohidrat kompleks lainnya, kentang juga kaya serat, mineral, dan vitamin yang dapat menjadi sumber energi hingga mengendalikan berat badan.

Lalu, apa yang terjadi pada tubuh jika makan kentang setiap hari?

Apa yang terjadi pada tubuh jika makan kentang setiap hari

Dilaporkan dariPawai, kentang sering mendapat reputasi buruk karena cara penyajiannya yang tidak sehat, seperti digoreng.

Namun, kentang sebenarnya adalah makanan yang sehat dengan kandungan nutrisi bermanfaat, termasuk serat, kalium, dan besi.

Bahkan, mengonsumsi kentang rebus bersama kulitnya dapat membantu mencapai sebagian jumlah serat yang direkomendasikan, yaitu sekitar 25-38 gram per hari.

Berikut dampak yang akan terjadi pada tubuh jika makan kentang setiap hari:

1. Kenyang lebih lama

Makan kentang, terutama kentang yang direbus atau dikukus, membantu tubuh merasa kenyang lebih lama.

Ini karena kentang menghasilkan pati yang lambat dicerna, yang pada akhirnya memperlambat pencernaan dan penyerapan karbohidrat.

Kondisi itu juga mendorong seseorang untuk tidak makan berlebihan atau memiliki keinginan untukmakan camilansegera setelah makan.

2. Berat badan turun

Bagi seseorang yang ingin menurunkan berat badan, makan kentang setiap hari mungkin dapat membantu mencapai tujuan ini.

Makanan rendah kalori yang mengandung serat seperti kentang menyebabkan peningkatan rasa kenyang yang meningkatkan kontrol porsi dan pengaturan nafsu makan.

Ini biasanya menyebabkan pengurangan kalori secara keseluruhan, yang dapat meningkatkan penurunan berat badan.

3. Kesehatan usus meningkat

Kentang utuh mengandung pati resisten yang akan difermentasi oleh bakteri di dalam usus besar manusia.

Menurut penelitian dalamJurnal Amerika tentang Penelitian Kentangpada 2019, kentang dianggap sebagai prebiotik yang memberi makan bakteri baik dalam usus.

Mengonsumsi kentang utuh dan sumber makanan prebiotik lainnya dapat membantu menjaga mikrobioma yang sehat.

Jika mikroorganisme dalam kondisi baik, kesehatan saluran pencernaan dan sistem kekebalan tubuh akan meningkat.

4. Tekanan darah stabil

Dikutip dariMakan dengan Baik, makan kentang setiap hari juga berdampak baik pada tekanan darah yang lebih stabil.

Kentang kaya akan kalium, mineral yang berfungsi mendukung fungsi saraf, otot, ginjal, dan jantung.

Kalium juga berperan penting dalam mengatur tekanan darah, salah satunya dengan mengurangi ketegangan pada dinding pembuluh darah.

Namun, manfaat ini hanya dapat dirasakan selama kentang tidak digoreng atau ditambahkan dengan bahan makanan tinggi lemak jenuh.

5. Kadar gula darah meningkat

Selain dampak baik, makan kentang juga dapat meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh yang perlu diwaspadai oleh penderita diabetes.

Kentang yang dimasak memiliki indeks glikemik (GI) yang relatif tinggi. Artinya, makanan ini meningkatkan kadar gula darah lebih cepat dibandingkan makanan lainnya.

Namun demikian, skor indeks glikemik dari sayuran ini tergantung pada cara pengolahannya.

Indeks glikemik kentang dapat berkisar antara 50 hingga 111. Berkat serat tambahan, kentang utuh dengan kulit dan kentang iris dengan kulit memiliki GI yang lebih rendah dibandingkan kentang tumbuk atau kentang potong dadu biasa.

Penelitian pada tahun 2010 dalamJurnal FASEBmenemukan kentang yang dimasak, lalu didinginkan, dan dipanaskan kembali mungkin memiliki GI lebih rendah dibandingkan yang baru dimasak dan langsung dikonsumsi.

Cara tersebut dapat menjadi salah satu strategi yang dapat diterapkan saat sedang berusaha mengelola kadar gula darah.

Selain itu, seberapa besar kenaikan kadar gula darah setelah mengonsumsi kentang sangat bergantung pada ukuran porsi dan makanan lain yang dikonsumsi.

Menggabungkan kentang dengan makanan nabati berserat tinggi lainnya mungkin dapat membantu mengendalikan kadar gula darah dengan lebih baik.

Kentang rebus dan kukus paling sehat

Metode memasak tertentu dapat mengubah kentang yang sehat dan baik dikonsumsi setiap hari menjadi bahan pangan berbahaya.

Akrilamida adalah senyawa yang terbentuk ketika gula alami dalam kentang dan makanan nabati lain berinteraksi dengan asam amino asparagin pada suhu tinggi.

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), memanggang, membakar, dan menggoreng kentang meningkatkan terbentuknya akrilamida lebih tinggi.

Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa senyawa akrilamida mungkin terkait dengan risiko kanker.

Namun, menurut FDA, belum diketahui apakah akrilamida menimbulkan risiko kesehatan yang sama bagi manusia.

Di sisi lain, merebus dan mengukus kentang cenderung tidak menyebabkan pembentukan akrilamida.

Oleh karena itu, disarankan untuk mengonsumsi kentang rebus atau kentang kukus jika ingin merasakan manfaatnya setiap hari.