Memahami Makna dan Amalan Rebo Wekasan
Rebo Wekasan, atau hari Rabu terakhir di bulan Safar, adalah momen yang memiliki makna khusus dalam tradisi masyarakat Jawa. Tahun ini, Rebo Wekasan jatuh pada hari Rabu, 20 Agustus 2025. Momen ini sering dianggap sebagai hari yang penuh dengan potensi musibah dan penyakit. Oleh karena itu, banyak orang memperbanyak amalan keagamaan untuk menghindari hal-hal buruk yang mungkin terjadi.
Beberapa masyarakat percaya bahwa Rebo Wekasan merupakan hari yang sangat sial. Karena alasan tersebut, banyak dari mereka memilih untuk meningkatkan ibadah dan doa agar bisa terlindungi dari bala dan malapetaka.
Amalan yang Dianjurkan Saat Rebo Wekasan
Ada beberapa amalan yang umum dilakukan saat Rebo Wekasan, antara lain:
- Membaca Surat Yasin
Salah satu amalan yang dianjurkan adalah membaca Surat Yasin. Menurut KH Muhammad Zhofaruddin atau Guru Udin dari Majelis Taklim Nurul Amin Samarinda, membaca Surat Yasin hingga ayat “Salaamun qowlan min Rabbir Rahim” sebanyak 300 kali disarankan. Selanjutnya, dilanjutkan dengan ayat berikutnya hingga akhir surat. Tujuannya adalah untuk memohon perlindungan dari bala dan keselamatan dunia maupun akhirat.
Surat Yasin sendiri merupakan salah satu surat yang sering dibaca sebagai bentuk doa dan permohonan kepada Allah. Meskipun demikian, menurut Guru Udin, yang menyelamatkan bukanlah surat itu sendiri, melainkan Allah SWT. Surat Yasin hanya menjadi wasilah (sarana) dalam memohon pertolongan.
- Membaca Tasbih
Amalan lain yang juga dianjurkan adalah membaca tasbih. Berdasarkan informasi dari Wardatun Nadhiroh, amalan yang dilakukan adalah membaca kalimat “La Ilaha Illa Anta Subhanaka Inni Kuntu Min Al-Zhalimin” sebanyak 2.375 kali.
Tasbih adalah dzikir yang digunakan untuk menyucikan Allah dari segala kekurangan dan mengagungkan kebesaran-Nya. Kalimat dzikir ini biasanya berbunyi “Subhanallah” yang artinya “Maha Suci Allah”.
Pandangan Buya Yahya tentang Rebo Wekasan
Buya Yahya memberikan penjelasan terkait ritual Rebo Wekasan. Ia menjelaskan bahwa tidak semua amalan yang dilakukan pada hari ini berasal dari hadis Nabi Muhammad SAW. Namun, ia juga menegaskan bahwa jika ada orang shaleh atau ulama yang mengucapkan amalan tertentu, maka itu bisa saja benar, meski hanya berupa ilham.
Menurut Buya Yahya, ilham yang diberikan oleh Allah kepada seseorang tidak wajib dipercayai sepenuhnya. Namun, bagi yang ingin mempercayainya, boleh melakukan amalan seperti membaca doa atau shalat untuk menghindari musibah.
Ia juga menekankan pentingnya berprasangka baik (berhusnudzon) terhadap amalan-amalan yang dilakukan. Bagi yang ingin melakukan amalan seperti membaca Yasin, doa, atau sedekah, itu sah-sah saja dilakukan setiap saat, bukan hanya pada hari Rebo Wekasan.
Amalan Lain yang Dianjurkan
Selain membaca Surat Yasin dan tasbih, beberapa amalan lain yang bisa dilakukan antara lain:
-
Shalat Malam
Shalat malam bisa dilakukan dengan jumlah rakaat yang lebih banyak. Meskipun afdholnya melakukan dua rakaat sekali salam, namun empat atau enam rakaat juga sah. Tujuan utamanya adalah untuk memohon perlindungan dan keselamatan. -
Doa untuk Menolak Bala
Setelah shalat, membaca doa untuk menjauhkan diri dari marabahaya juga dianjurkan. Selain itu, sedekah yang diniatkan untuk menolak bala juga bisa dilakukan.
Buya Yahya menekankan bahwa selagi amalan tersebut tidak bertentangan dengan ajaran Islam dan tidak dinisbatkan kepada Nabi Muhammad SAW, maka boleh dilakukan. Namun, tidak boleh menghujat atau meremehkan amalan-amalan tersebut.
Dengan demikian, Rebo Wekasan menjadi momen penting untuk memperkuat iman dan memperbanyak amalan keagamaan. Meski tidak semua amalan berasal dari hadis Nabi, namun dengan niat yang tulus dan ikhlas, semua itu bisa menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah.