Penghargaan Bintang Mahaputera Utama untuk Menteri ESDM
JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menerima penghargaan bergengsi berupa Bintang Mahaputera Utama.
Penganugerahan ini dilakukan oleh Presiden dalam rangkaian perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia. Acara tersebut digelar di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Agustus 2025.
Pemberian tanda kehormatan ini merupakan bentuk apresiasi negara terhadap individu yang dinilai memiliki kontribusi signifikan dalam berbagai bidang.
Menurut Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, pihak presiden ingin memberikan penghargaan kepada para putra-putri terbaik bangsa yang telah mencapai prestasi luar biasa.
“Prabowo betul-betul ingin memberikan penghargaan kepada siapa saja putra-putri terbaik bangsa yang berprestasi,” ujarnya.
Dalam acara tersebut, Presiden menghadiahi tanda jasa dan tanda kehormatan kepada sejumlah tokoh, termasuk 18 anggota Kabinet Merah Putih. Selain para menteri, penerima penghargaan juga meliputi para purnawirawan TNI, akademisi, peneliti, hingga tokoh masyarakat.
Meski mendapatkan penghargaan dari negara, rekam jejak Bahlil Lahadalia masih menyisakan beberapa kontroversi. Pada awal 2025, Universitas Indonesia (UI) membatalkan kelulusan doktoralnya setelah menemukan masalah etis dalam disertasinya.
Keputusan ini diambil setelah rapat gabungan Majelis Wali Amanat, Rektor, Dewan Guru Besar, dan Senat Akademik menyatakan bahwa disertasi Bahlil tidak memenuhi standar akademik.
UI kemudian menuntut Bahlil untuk memperbaiki disertasinya, meningkatkan kualitas akademik, serta mempublikasikan hasil penelitian secara ilmiah agar dapat kembali meraih gelar.
Keputusan ini diambil setelah sidang etik mahasiswa S3 Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) membatalkan tugas akhir yang dinyatakan lulus pada 16 Oktober 2024.
Selain itu, kebijakan Bahlil di sektor energi juga sempat menimbulkan pro dan kontra. Pada Februari 2025, pemerintah memperketat distribusi gas elpiji 3 kilogram, sehingga masyarakat di sejumlah daerah kesulitan memperoleh tabung melon.
Situasi ini memicu instruksi dari Presiden agar pengecer kembali diperbolehkan menjual elpiji bersubsidi sambil menunggu proses pendaftaran agen sub-pangkalan berjalan.
Publik mengkritik situasi ini sebagai bukti lemahnya koordinasi antarkementerian dalam menjaga pasokan energi rumah tangga.
Meskipun begitu, pemerintah tetap mengakui Bahlil sebagai tokoh yang berjasa. Dengan penganugerahan Bintang Mahaputera Utama, ia masuk dalam jajaran elite penerima tanda kehormatan negara.
Pemerintah menjelaskan bahwa penghargaan ini bertujuan untuk memberikan apresiasi atas kontribusi putra-putri bangsa di berbagai bidang. Namun, pihaknya juga tidak menutup ruang bagi catatan kritis publik terhadap rekam jejak penerima penghargaan.