Artis Nana Mirdad Terdampak Banjir Bandang di Bali
BALI – Artis ternama Indonesia, Nana Mirdad, menjadi salah satu korban dari banjir bandang yang terjadi di Provinsi Bali pada Rabu (10/9/2025). Ia mengungkapkan bahwa tembok rumahnya jebol akibat air yang meluap. Meskipun menyatakan dirinya selamat, Nana mengaku sedih melihat kondisi Bali yang lumpuh akibat bencana ini.
Nana Mirdad, putri dari artis senior Lydia Kandou dan aktor Jamal Mirdad, tinggal di Bali bersama keluarga kecilnya dengan suaminya, Andrew White. Melalui media sosial, ia memberikan informasi tentang kondisi rumahnya. Ia menyampaikan bahwa meski rumahnya berada di pinggiran sungai, air tidak sampai masuk ke dalam rumah. Namun, ada bagian tembok yang jebol akibat tekanan air.
Banjir datang secara tiba-tiba tanpa adanya peringatan terlebih dahulu. Nana mengungkapkan bahwa semua orang mengatakan air datang seperti tsunami. “Tidak ada peringatan, tiba-tiba air deras dan masuk ke rumah-rumah,” tulisnya dalam unggahan Instagram Stories.
Nana juga mengungkapkan bahwa ia tidak menyangka banjir bisa melanda Bali. Saat ia akan terbang ke Jakarta untuk merayakan ulang tahun adiknya dan menjenguk ayahnya, hujan turun tidak begitu deras. “Jujur, tidak nyangka banget karena pas take off kemarin dari Bali, hujannya tidak deras. Kok bisa tiba-tiba deras seharian dan semua air sungai meluap,” tulisnya.
Tangis pilu Nana Mirdad muncul karena kuburan anjing kesayangannya, Kodi, ikut terbawa arus banjir. “Aku sedih banget sampai sempat mewek tadi pagi, karena salah satu tembok yang jebol adalah tempat di mana kita kubur Kodi. Dan sekarang Kodi sudah lenyap dibawa air juga,” ujarnya.
Selain itu, Nana juga mendoakan masyarakat Bali yang terdampak banjir. “My prayers, untuk teman-teman semua di Bali yang rumah atau tempat usahanya terdampak besar akibat banjir ini,” tambahnya.
Dampak Banjir di Bali
Hujan deras yang mengguyur Bali sejak Selasa (9/9/2025) hingga Rabu (10/9/2025) menyebabkan banjir di Pulau Dewata. Ada 127 titik banjir yang terjadi di beberapa daerah seperti Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar, Badung, Tabanan, Jembrana, dan Karangasem.
Eka Saputra, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bali, menyatakan bahwa hingga pukul 17.30 WITA, tercatat 9 korban meninggal dunia. Selain itu, masih ada dua warga yang dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian.
Kapolda Bali, Irjen Daniel Adityajaya, mengerahkan personel untuk membantu proses evakuasi, membuka jalur yang tertutup longsoran, serta mengatur lalu lintas agar distribusi bantuan logistik lancar.
Persiapan Status Darurat Bencana
Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara, telah siap menetapkan status darurat bencana terkait banjir. Saat meninjau banjir di Pasar Kumbasari, ia menyatakan fokus pada evakuasi warga terlebih dahulu. “Sekarang kami evakuasi dulu. Nanti akan buat status darurat bencana,” paparnya.
Ia menjelaskan bahwa di daerah Kesiman Kertalangu, air mencapai atap rumah. “Bahkan ada anak yang di atas plafon karena airnya tinggi,” kata Jaya Negara. Status darurat bencana akan menjadi dasar pengeluaran anggaran darurat kebencanaan.