Tidur Siang yang Berlebihan Bisa Jadi Tanda Awal Alzheimer
JAKARTA – Banyak orang memiliki kebiasaan tidur siang. Namun, penelitian menunjukkan bahwa tidur siang yang terlalu lama bisa menjadi salah satu tanda awal penyakit Alzheimer, terutama jika disertai gejala lain seperti penurunan daya ingat.
Studi jangka panjang selama 14 tahun dengan 1.401 peserta menemukan bahwa semakin tua seseorang, semakin sering mereka tidur siang. Namun, pada penderita Alzheimer, durasi dan frekuensi tidur siang meningkat hingga dua kali lipat.
Meskipun tidur siang tidak secara langsung menyebabkan Alzheimer, tidur berlebihan bisa menjadi faktor risiko. Artinya, hal ini meningkatkan kemungkinan seseorang mengidap penyakit tersebut, meski tidak otomatis menyebabkannya.
Penelitian tahun 2020 menunjukkan bahwa lansia lebih sering melakukan tidur siang dibandingkan orang muda. Oleh karena itu, sampai batas tertentu, tidur siang yang lebih sering pada usia tua bisa dianggap wajar.
Studi tahun 2016 di Inggris menemukan bahwa 28,6% orang dewasa dari berbagai usia terbiasa tidur siang. Sementara itu, studi lain di Tiongkok menunjukkan bahwa 57,7% lansia biasa tidur siang setelah makan siang selama sekitar satu jam, angka yang jauh lebih tinggi dibandingkan populasi umum.
Untuk membantu penderita Alzheimer tidur lebih nyenyak, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:
Langkah-Langkah untuk Meningkatkan Kualitas Tidur
-
Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik harian sangat penting untuk memperbaiki kualitas tidur. Penderita dapat melakukan olahraga ringan atau aktivitas di luar ruangan setiap hari. Tujuannya adalah agar tubuh tetap aktif tanpa harus menguras tenaga. Aktivitas padat sebaiknya dijadwalkan di siang hari, misalnya saat bersosialisasi atau makan utama.
-
Batasi Konsumsi Kafein
Mengurangi konsumsi kafein bisa membantu menjaga kualitas tidur. Cobalah beralih ke air mineral atau jus buah yang kaya serat. Jika ingin minuman bervariasi, pilihlah kopi, teh, atau soda tanpa kafein. Beberapa opsi seperti kopi decaf, teh peppermint, kamomil, atau hibiscus bisa menjadi alternatif.
-
Kurangi Tidur Siang
Tidur siang yang terlalu lama dapat mengganggu kualitas tidur malam. Untuk mengurangi frekuensi tidur siang, mulailah secara bertahap. Contohnya, potong waktu tidur siang sebanyak 30-60 menit per tahapan.
-
Jaga Rutinitas Tidur yang Konsisten
Jika waktu tidur malam mulai membaik, pertahankan rutinitas yang konsisten. Isi waktu sebelum tidur dengan aktivitas ringan seperti membaca, mendengarkan musik, atau mandi air hangat. Lakukan hal-hal ini secara berkala agar tubuh terbiasa dengan ritme tidur.
-
Ciptakan Suasana Tenang
Suasana tenang sangat penting untuk tidur nyenyak. Gunakan musik lembut, redupkan lampu, dan hindari layar gadget. Jika penderita sering terbangun di malam hari, gunakan lampu redup atau lampu tidur di kamar dan lorong untuk menciptakan suasana yang nyaman.
Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, kualitas tidur penderita Alzheimer bisa ditingkatkan. Hal ini tidak hanya membantu menjaga kesehatan fisik, tetapi juga memperbaiki kualitas hidup secara keseluruhan.