Pemerintah Brasil Mengumumkan Bantuan Ekonomi untuk Perusahaan Lokal
AMERIKA – Pemerintah Brasil telah mengumumkan paket bantuan ekonomi senilai 30 miliar real, yang setara dengan sekitar USD 5,6 miliar atau Rp 90,14 triliun (kurs Rp 16.092). Paket ini dirancang untuk membantu perusahaan lokal yang terdampak dari kebijakan tarif perdagangan yang diterapkan oleh pemerintahan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Dalam rincian paket bantuan tersebut, pemerintah akan memberikan kredit kepada perusahaan, menunda pembayaran pajak bagi bisnis yang terkena dampak, serta melakukan perubahan pada Dana Jaminan Ekspor yang dikelola oleh Bank Pembangunan Brasil (BNDES). Dana ini akan bertanggung jawab atas risiko kredit yang terkait dengan ekspor produk Brasil.
Langkah ini diambil setelah Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, membatalkan pertemuan dengan Menteri Keuangan Brasil, Fernando Haddad, dalam tenggang waktu negosiasi tarif yang sedang berlangsung. Kebijakan tarif 50 persen yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump menjadi salah satu faktor utama yang memicu respons dari pihak Brasil.
Presiden Luiz InĂ¡cio Lula da Silva menyatakan bahwa pihaknya tidak menutup kemungkinan adanya tindakan balasan, meskipun ia tetap menjunjung jalur diplomasi sebagai prioritas utama. “Tim saya tidak takut berjuang kalau memang harus berjuang, kami akan berjuang. Tapi prioritas kami adalah bernegosiasi dulu,” ujarnya saat mengumumkan kebijakan ini.
Selain itu, pemerintah juga akan meminta persetujuan dari Kongres agar sejumlah anggaran dari total biaya paket bantuan dikecualikan dari target fiskal. Dari total 9,5 miliar real, sekitar 5 miliar real akan digunakan untuk program insentif ekspor, sementara 4,5 miliar real akan dialokasikan untuk menjamin dana bantuan bagi eksportir.
Meski nilai bantuan dinilai tidak terlalu besar, pengecualian anggaran ini dikhawatirkan dapat memengaruhi kredibilitas fiskal Brasil. Dan Pan, ekonom dari Standard Chartered Bank, mengatakan bahwa ancaman tarif digunakan sebagai alasan pemerintah untuk memperluas pengeluaran di luar aturan fiskal.
Bursa saham Brasil sempat mengalami penurunan ke level terendah pada sesi Rabu sebelum akhirnya kembali menguat. Dalam paket bantuan ini, pemerintah juga akan membeli produk dari eksportir yang terkena tarif.
Menurut Haddad, kebijakan AS ini memengaruhi sekitar 4 persen pengiriman Brasil ke AS, yang merupakan mitra dagang terbesar kedua negara tersebut. Ia menyatakan bahwa Brasil dianggap lebih demokratis dibandingkan negara-negara lain, sehingga menjadi target sanksi.
Tarif 50 persen ini diberlakukan awal bulan oleh pemerintahan Trump sebagai tekanan agar Mahkamah Agung Brasil membatalkan dakwaan percobaan kudeta terhadap mantan Presiden Jair Bolsonaro, yang merupakan sekutu dekat Trump. Haddad menyebut ada peluang terobosan setelah AS membebaskan hampir 700 produk dari kenaikan tarif.