Kondisi Mengejutkan Jasad Anti Puspitasari
PALEMBANG – Jasad Anti Puspitasari, seorang perempuan berusia 22 tahun, ditemukan dalam kondisi yang sangat mengenaskan di kamar hotel di Palembang.
Ia ditemukan oleh pegawai hotel di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, pada hari Sabtu (11/10/2025). Keadaannya mengejutkan karena mulutnya tersumpal pakaian dalam dan tangan terikat kerudung.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugiharto, menjelaskan bahwa Anti memasuki kamar hotel bersama seorang pria yang bukan suaminya.
Hal ini terbukti dari rekaman CCTV yang menunjukkan korban datang bersama seseorang. Menurut informasi yang didapat, pria tersebut merupakan teman dekat, bukan suami sah Anti.
Selain itu, jasad Anti ditemukan dalam keadaan tertutup selimut dan tergeletak di lantai. Tidak hanya itu, pelaku juga membawa kabur motor milik korban. Informasi ini disampaikan oleh Kombes Pol Harryo Sugiharto.
Pesan Pilu Sebelum Kematian
Sebelum ditemukan tewas, Anti sempat menulis curhatan yang menyentuh hati. Dalam postingannya di TikTok, ia berpose di batu nisan dengan pesan yang penuh rasa rindu. Isi pesannya adalah doa untuk anak pertamanya yang telah meninggal serta anak kedua yang masih berusia satu tahun.
“Tuhan, kutitipkan rindu untuk malaikat kecilku. Terima kasih sudah hadirkan malaikat kecil yang membuatku banyak belajar tentang arti kehidupan yang tidak biasa ini. Maafkan bunda yang mungkin belum bisa sempurna saat menjagamu dulu, kini berbahagialah dengan para bidadari surga disana nak. Bunda titipkan rindu ini dalam balutan doa hanya untukmu, nak,” tulis Anti.
Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara M Hasan Palembang, Indra Syakti Nasution, mengungkap bahwa Anti dalam kondisi hamil muda. Selain itu, terdapat luka lebam di bagian pipi dan leher yang menjadi indikasi adanya kekerasan fisik.
Latar Belakang dan Kehidupan Anti
Anti Puspitasari adalah istri dari Adi Rosadi, seorang office boy. Menurut Adi, istrinya memang ikut membantu perekonomian keluarga dengan bekerja sebagai driver ojek online. Pekerjaan ini baru saja ia tekuni selama dua bulan terakhir.
Sebelum ditemukan tewas, Anti sempat mengantar Adi sampai ke tempat kerjanya. Setelah itu, ia pamit untuk mencari orderan. “Dia bilang mau cari orderan,” kata Adi.
Adi kemudian melanjutkan pekerjaannya di pusat perbelanjaan Jalan Radial. Namun, hingga ia selesai, Anti tidak kunjung menjemputnya. Bahkan, sang istri tidak memberi kabar sama sekali. “Biasanya dikabari mau kemana, tapi hari itu tidak ada kabar. Ditelepon sudah tidak aktif lagi,” tambah Adi.
Ia kemudian mencari ke berbagai tempat, tetapi tidak berhasil menemukan istrinya. Hingga akhirnya, Adi mendengar kabar bahwa sang istri ditemukan tewas. “Saya begitu syok. Rasanya tidak percaya. Ini seperti mimpi saja,” ujarnya.
Pengakuan Keluarga dan Kebiasaan Harian
Adi mengungkapkan bahwa kebiasaan Anti adalah selalu memberi tahu dirinya ke mana dia pergi. Namun, pada hari kejadian, tidak ada komunikasi sama sekali. “Saya merasa khawatir, tapi tidak tahu apa yang terjadi,” katanya.
Tidak hanya itu, Adi juga menjelaskan bahwa Anti sering membantu dalam perekonomian keluarga. Meski bekerja sebagai driver ojek online, ia tetap berusaha untuk memberikan dukungan kepada keluarganya. “Ini semua dilakukan untuk kebutuhan keluarga,” ujar Adi.
Peristiwa ini menimbulkan duka yang sangat dalam bagi keluarga. Semua orang yang mengenal Anti merasa kehilangan sosok yang baik dan penuh perhatian.











