Majoni menyebut adanya pelarangan kebebasan berserikat yang dialami para buruh. Padahal, kebebasan berserikat buruh dijamin undang-undang.
“Kemudian kami menuntut pembayaran upah bulan Februari sampai Juni 2024 agar dirapel. Dan ganti vendor atau tolak kepemimpinan site meneger sekarang,” kata Majoni.
Billman dari ULP Brebes, Anto mengatakan, yang paling penting adalah persoalan gaji yang di bawah UMK setiap bulan. Apalagi sejak Februari sampai Juni 2024 belum dibayar.
“Bahkan ada yang hanya dapat upah Rp 66.000 per bulan. Itu katanya karena persentanse dari target. Jadi ada pemotongan tapi tidak ada slipnya,” kata Arif.
Dalam orasinya, peserta aksi juga mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa lebih besar sampai tiga hari berturut-turut sampai tuntuan dikabulkan.
Pihak PLN UP3 Tegal mempersilakan perwakilan aksi untuk audiensi menyampaikan tuntutan. Namun audiensi digelar tertutup untuk wartawan.