Pentingnya Doa dan Istighfar dalam Kehidupan Seorang Muslim
JAKARTA – Sebagai makhluk yang tidak luput dari kesalahan, manusia sering kali merasa perlu memohon maaf kepada Tuhan. Dalam konteks keimanan, terutama bagi umat Islam, meminta ampunan kepada Allah SWT adalah bagian dari fitrah manusia. Hal ini dilakukan agar segala dosa dan kesalahan yang telah dilakukan dapat diampuni oleh Sang Pencipta.
Doa merupakan bentuk komunikasi antara hamba dengan Tuhan. Umat Muslim dianjurkan untuk berdoa kapan saja, namun ada waktu-waktu tertentu yang disebut sebagai “waktu mustajab” atau waktu yang paling efektif untuk doa dikabulkan. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk mengetahui doa-doa yang memiliki makna mendalam dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Doa Ampunan yang Sederhana dan Dianjurkan
Salah satu doa yang sering dibaca oleh umat Muslim adalah “Rabbana Faghfirlana Dzunubana wa Kaffir Anna Sayyiatina”. Doa ini memiliki arti yang dalam dan mengandung permintaan ampunan serta penghapusan kesalahan. Berikut adalah bacaan lengkap doa tersebut:
نَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا، وَتَوَفَّنَا مَعَ الأبْرَارِ
Dilafalkan dalam bahasa Arab, doa ini juga bisa ditulis dalam huruf Latin sebagai:
Rabbana faghfirlana zunubana wa kaffir anna sayyiatina wa tawaffana maal abrar
Artinya: “Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang berbakti.”
Doa ini diambil dari ayat Al-Qur’an Surah Ali Imran ayat 193, yang berisi:
رَبَّنَآ اِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُّنَادِيْ لِلْاِيْمَانِ اَنْ اٰمِنُوْا بِرَبِّكُمْ فَاٰمَنَّا ۖرَبَّنَا فَغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّاٰتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْاَبْرَارِۚ
Dengan arti:
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar orang yang menyeru pada keimanan, yaitu ‘Berimanlah kamu kepada Tuhanmu,’ maka kami pun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami, hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang selalu berbuat kebaikan.”
Ciri Orang Bertakwa dan Peran Istighfar
Dalam Al-Qur’an, Surah Ali Imran ayat 133-134 menjelaskan ciri-ciri orang bertakwa. Salah satunya adalah segera memohon ampunan kepada Allah SWT. Hal ini menunjukkan bahwa istighfar dan doa memohon ampunan sangat dianjurkan untuk dilakukan kapanpun.
Istighfar juga menjadi bagian dari zikir dan wirid sepanjang hari. Contohnya adalah Nabi Muhammad SAW yang senantiasa beristighfar lebih dari tujuh puluh kali dalam sehari (HR Bukhari). Dengan demikian, istighfar bukan hanya sekadar doa, tetapi juga bentuk kesadaran akan kelemahan diri dan kebutuhan untuk kembali kepada Allah.
Doa Permohonan Ampunan dari Nabi Adam AS
Selain doa-doa yang sudah disebutkan, Al-Qur’an juga menyebutkan doa dari Nabi Adam AS ketika ia dan istrinya menyesali kesalahan mereka. Doa tersebut berbunyi:
قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَآ اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ
Dilafalkan dalam huruf Latin sebagai:
Qālā rabbanā ẓalamnā anfusanā wa illam tagfir lanā wa tarḥamnā lanakūnanna minal-khāsirīn(a).
Artinya: “Keduanya berkata, ‘Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan tidak merahmati kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.’” (QS al-A’raf: 23).
Adab Berdoa yang Harus Diperhatikan
Agar doa dikabulkan, terdapat beberapa adab yang harus diperhatikan, antara lain:
- Niat yang ikhlas: Doa harus dilakukan dengan hati yang bersih dan tulus.
- Berdoa dengan harap: Harapan terhadap jawaban doa harus ada.
- Yakin dan sungguh-sungguh: Kepercayaan penuh terhadap Allah SWT.
- Terus semangat berdoa: Tidak mudah menyerah meskipun doa belum terkabul.
- Menjauhi harta dan makanan haram: Membersihkan diri dari hal-hal yang dilarang.
- Melakukan taubat: Memperbaiki diri dan berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan.
- Memanjatkan pujian kepada Allah SWT: Menyebutkan sifat-sifat-Nya dengan penuh rasa hormat.
- Berdoa di waktu mustajab: Seperti saat shalat, malam hari, atau saat puasa.
- Menghadap ke kiblat: Memperkuat hubungan spiritual dengan Allah.
- Menggunakan suara yang lemah dan lembut: Memberikan kesan rendah hati dan takut kepada Allah.
Dengan memahami makna doa, melakukan istighfar, dan menjalankan adab berdoa, seorang Muslim dapat semakin dekat dengan Allah SWT dan memperoleh ampunan serta keberkahan dalam hidupnya.











