Dukungan Kementan Tingkatkan Hasil Panen Padi Gadu di Lampung Timur

Dukungan Pemerintah untuk Petani di Lampung Timur

LAMPUNG – Pemerintah terus berkomitmen untuk mendukung para petani, termasuk di wilayah Lampung Timur. Berbagai langkah telah diambil untuk memastikan kesejahteraan petani tetap terjaga, seperti penetapan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah yang menguntungkan, kemudahan akses pupuk bersubsidi, serta program pompanisasi. Dengan dukungan ini, petani dapat melakukan penanaman dan panen sepanjang tahun.

Menurut Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, kebijakan tersebut merupakan wujud nyata dari keberpihakan pemerintah terhadap kesejahteraan petani Indonesia. “Dengan langkah-langkah yang berpihak kepada petani, kami optimistis swasembada pangan dapat terwujud sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani,” ujarnya dalam siaran pers.

Lampung Timur menjadi salah satu contoh daerah yang berhasil menikmati manfaat dari kebijakan tersebut. Wilayah ini telah memasuki masa panen padi musim tanam gadu yang berlangsung sejak awal Agustus 2025. Harga gabah di tingkat petani mencapai Rp 6.800 per kilogram (kg), memberikan keuntungan signifikan bagi petani dan meningkatkan semangat mereka untuk kembali menanam.

Salah satu desa yang telah memasuki masa panen adalah Desa Sumbersari, Kecamatan Sekampung. Rata-rata produktivitas panen di wilayah tersebut mencapai 5-6 ton gabah per hektar (ha). Hasil ini dinilai baik dan menguntungkan bagi para petani setempat.

Data Kerangka Sampel Area (KSA) BPS menunjukkan bahwa potensi luas panen di Lampung Timur pada Agustus 2025 mencapai 12.387 hektar dengan produksi sekitar 54.926 ton gabah kering giling (GKG). Beberapa kecamatan, seperti Pekalongan dan Batanghari, telah lebih dulu menyelesaikan panen, sementara Kecamatan Purbalingga masih dalam masa panen.

Lasno, seorang petani padi asal Desa Sumbersari, menyampaikan rasa syukurnya atas hasil panen yang ia dapatkan. “Alhamdulillah, sekarang sudah mulai panen lagi. Saya pribadi sudah panen awal Agustus kemarin. Hasilnya bagus panen gadu, lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Itu sudah cukup baik dan kami merasa diuntungkan,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Menteri Pertanian atas berbagai kebijakan yang memudahkan petani. Menurut Lasno, pupuk kini lebih mudah diakses hanya dengan kartu tanda penduduk (KTP), jaringan irigasi semakin baik, dan harga gabah di tingkat petani cukup menguntungkan.

Harapan Lasno sangat sederhana, yaitu agar pupuk tetap tersedia, irigasi semakin baik, dan harga gabah stabil di tingkat petani. Dengan begitu, para petani bisa lebih semangat dalam menanam.

Di tingkat nasional, potensi panen pada Agustus 2025 diperkirakan mencapai sekitar 3 juta ton beras. Jumlah ini lebih tinggi dibanding kebutuhan konsumsi rata-rata bulanan masyarakat yang berada di kisaran 2,6 juta ton. Hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan beras nasional tetap aman dan cukup.

Momentum panen yang berlangsung di berbagai daerah, termasuk Lampung Timur, menjadi bukti nyata kerja keras petani yang mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Sinergi antara pemerintah dan petani tidak hanya memperkuat stok beras nasional, tetapi juga membantu menjaga stabilitas harga dan menjamin akses pangan terjangkau bagi masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *