Ragam  

Ethan Scott Brown Bunuh Diri Saat Wisuda, Keluarga Hadiri Upacara untuk Menghormati

Kehilangan Mendalam yang Menginspirasi Perubahan

JAKARTA – Ethan Scott Brown, seorang mahasiswa berusia 23 tahun, mengambil nyawanya sendiri pada hari yang seharusnya menjadi hari kelulusannya. Kejadian ini menimbulkan duka mendalam bagi keluarganya dan memicu perubahan di dalam sistem pendidikan tinggi.

Keluarga Ethan hadir dalam upacara wisuda untuk menerima gelar anumerta serta menghormati prestasinya. Ethan seharusnya lulus dari University of Glasgow dengan gelar Honours di bidang geografi pada Desember 2022. Namun, tiga bulan sebelumnya, ia diberitahu bahwa ia tidak memenuhi syarat untuk lulus karena gagal dalam satu mata kuliah.

Setelah penyelidikan lebih lanjut, ternyata Ethan sebenarnya telah diberikan nilai yang salah oleh universitas. Kesalahan ini akhirnya terungkap dan menyebabkan keterlambatan penghargaan gelarnya.

Keluarga Ethan, yang tinggal di Coatbridge, North Lanarkshire, mengatakan bahwa kejadian tersebut sangat memengaruhi Ethan. Ia meninggal pada 13 Desember, hari ketika seharusnya ia lulus.

Ibu Ethan, Tracy Scott, menemukannya meninggal di kamarnya pagi itu. Upacara wisuda kemudian diadakan sebagai bentuk penghormatan kepada Ethan, di mana keluarganya menerima gelar BSc Geografi dengan Honours (Second Class, Division i) secara anumerta.

Pengakuan atas Prestasi Ethan

Rektor University of Glasgow, Profesor Andy Schofield, dalam pidatonya menyampaikan rasa duka atas kepergian Ethan. Ia menyebutkan bahwa Ethan seharusnya hadir di aula untuk menerima gelar kehormatan yang ia peroleh.

“Kepergiannya adalah kehilangan yang mendalam bagi keluarga, orang-orang yang dicintainya, teman-temannya, dan komunitas universitas kami,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa hari ini adalah kesempatan untuk mengakui prestasi Ethan, kerja kerasnya, serta menghormati tempatnya dalam sejarah universitas. “Kami bersyukur atas hidup dan warisannya, serta mengucapkan terima kasih yang tulus kepada keluarganya karena hadir bersama kami hari ini.”

Aamer Anwar, pengacara keluarga, mengatakan bahwa hari tersebut sangat emosional bagi keluarga. “Kehadiran mereka tidak hanya menghormati memori Ethan, tetapi juga kerja keras dan dedikasinya pada studinya serta mimpinya untuk lulus,” katanya.

Menurutnya, upacara wisuda ini bukan hanya tentang merayakan prestasi Ethan, tetapi juga tentang setiap mahasiswa yang bekerja tanpa lelah untuk lulus.

Permintaan Transparansi dan Penyelidikan

Keluarga meminta privasi selama upacara berlangsung. Namun, mereka juga menekankan bahwa upacara ini bukan hanya tentang Ethan, tetapi juga tentang pentingnya menjaga hak setiap mahasiswa untuk menikmati hari kelulusannya tanpa gangguan atau penutupan informasi.

Mr. Anwar menambahkan bahwa pendekatan terhadap wisuda Ethan tidak mengurangi kekhawatiran serius keluarga mengenai penanganan kasus Ethan oleh universitas. Mereka menuntut jawaban apakah ada mahasiswa lain yang terpengaruh oleh kesalahan sistemik yang sama.

Kesalahan Universitas yang Tidak Terdeteksi

Setelah ibu Ethan mencari jawaban, penyelidikan internal mengungkap bahwa Ethan diberikan nilai yang salah untuk satu mata kuliah akibat kesalahan universitas. Hal ini menyebabkan ia seharusnya lulus dengan gelar Honours 2:1. Namun, kesalahan ini tidak terdeteksi oleh staf universitas maupun oleh dewan ujian internal dan eksternal.

Keluarga percaya bahwa terdapat “kegagalan sistemik” di universitas dan menuntut transparansi. Mereka ingin memastikan bahwa tidak ada mahasiswa lain yang mengalami hal yang sama.

Tindakan dan Respons dari Pihak Terkait

Lord Advocate Dorothy Bain menulis kepada keluarga bahwa penyelidikan atas kematian Ethan telah dibuka kembali. Ia menyatakan bahwa unit penyelidikan kesehatan dan keselamatan spesialis akan mengevaluasi apakah ada bukti kegagalan kesehatan dan keselamatan.

Scottish Funding Council mengatakan bahwa Universitas Glasgow telah dirujuk ke Quality Assurance Agency (QAA) untuk tinjauan sejawat independen. QAA akan melakukan kunjungan dan melaporkan hasilnya dalam beberapa bulan mendatang.

Harapan untuk Perubahan

Mr. Anwar menyatakan bahwa keluarga terus menuntut penyelidikan penuh dan transparan terhadap proses akademik yang cacat. Tujuan mereka adalah memastikan tidak ada mahasiswa atau keluarga lain yang mengalami apa yang dialami Ethan dan keluarganya.

Juru bicara University of Glasgow menyampaikan simpati mendalam kepada keluarga Ethan atas kematiannya yang tragis. Mereka juga bersyukur bahwa Ethan telah dianugerahi gelarnya dan keluarganya dapat menghadiri upacara wisuda untuk menerimanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *