Google.org dan ASEAN Foundation Luncurkan AI Class untuk Tingkatkan Keterampilan Jutaan Pelajar

Peluncuran AI Class ASEAN, Inisiatif Regional untuk Meningkatkan Literasi Kecerdasan Buatan

JAKARTA – Platform online baru yang dikenal sebagai AI Class ASEAN resmi diluncurkan dalam acara The 2nd Regional Policy Convening of AI Ready ASEAN.

Inisiatif ini didukung oleh Google.org dan menjadi salah satu langkah penting dalam memperkuat literasi kecerdasan buatan (AI) di kawasan Asia Tenggara.

Dengan dana hibah sebesar US$ 5 juta, program regional berdurasi 2,5 tahun ini bertujuan untuk memberikan keterampilan yang relevan bagi generasi muda, pendidik, dan orang tua.

Tujuan utama dari AI Class ASEAN adalah untuk meningkatkan literasi AI secara inklusif dan bertanggung jawab. Platform ini menargetkan lebih dari 5,5 juta pembelajar di seluruh kawasan ASEAN.

Dengan transformasi ekonomi dan sistem pendidikan yang semakin dipengaruhi oleh teknologi AI, penting bagi para pemangku kepentingan untuk bekerja sama dalam merumuskan kebijakan dan metode pembelajaran inovatif.

Fitur dan Fasilitas yang Menunjang Pembelajaran AI

AI Class ASEAN menyediakan pelatihan gratis melalui 70 modul yang telah disesuaikan dengan kebutuhan lokal. Didukung oleh chatbot berbasis AI, forum diskusi, dan terjemahan langsung, platform ini menjadi alat pembelajaran kolaboratif yang komprehensif.

Informasi mengenai AI yang mudah diakses dan relevan akan membantu individu mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan yang berkaitan dengan teknologi.

“Di ASEAN Foundation, kami meyakini bahwa membekali komunitas dengan pengetahuan dan keterampilan yang tepat dapat menjadi kunci menuju ASEAN yang siap menghadapi masa depan,” ujar Dr. Piti Srisangnam, Direktur Eksekutif ASEAN Foundation.

“AI Class ASEAN menghadirkan kesempatan, inkluksi, dan kemajuan bersama yang akan mentransformasi ASEAN menjadi kawasan yang lebih tangguh, berpengetahuan luas, dan semakin terhubung antara satu sama lain.”

Kolaborasi Antarpemangku Kepentingan

Pertemuan dua hari tersebut dihadiri oleh para pemangku kepentingan seperti pembuat kebijakan, pendidik, pemimpin muda, organisasi masyarakat sipil, serta pakar sektor swasta.

Acara ini juga mencakup sambutan utama, diskusi panel, talk show, sesi networking, serta peluncuran resmi AI Class ASEAN.

Peluncuran ini secara simbolis ditandai dengan penekanan tombol oleh beberapa tokoh penting seperti H.E. Gobind Singh Deo, Menteri Digital Malaysia; H.E. Dr. Kao Kim Hourn, Sekretaris Jenderal ASEAN; dan Dr. Piti Srisangnam, Direktur Eksekutif ASEAN Foundation.

Pengembangan Literasi AI di Indonesia

Di Indonesia, program AI Ready ASEAN dilaksanakan oleh beberapa mitra pelaksana lokal (LIP), termasuk Bebras Indonesia, Ruangguru Foundation, MAFINDO, Kaizen Collaborative Impact Foundation, dan Coding Bee Academy.

Mitra-mitra ini bekerja sama dengan sekolah dan institusi pendidikan setempat untuk memperkenalkan konsep dasar AI serta mendukung pengembangan literasi digital.

Kaizen Collaborative Impact Foundation, salah satu mitra utama, fokus pada tindakan nyata untuk mewujudkan visi regional tentang literasi AI.

Organisasi ini memiliki misi untuk menjembatani kesenjangan digital dan memastikan semua pihak, terutama generasi muda dan komunitas rentan, tidak tertinggal.

Sejak peluncuran, Kaizen telah menyelenggarakan serangkaian sesi Hour of Code di 22 lokasi di lima provinsi. Inisiatif ini juga menjangkau wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), seperti Pulau Selayar dan Pulau Buton.

Targetnya adalah menjangkau 78.633 penerima manfaat pada bulan Agustus, sambil menyediakan materi literasi AI dan pelatihan bagi 1.213 Master Trainer.

Sementara itu, Ruangguru juga memberikan kontribusi signifikan dengan menyelenggarakan sesi Hour of Code yang telah menjangkau lebih dari 100.000 penerima manfaat.

Melalui upaya ini, Ruangguru berperan dalam membangun literasi dasar AI di kalangan siswa, pendidik, dan orang tua.

Harapan Masa Depan

Dengan kolaborasi yang kuat, AI Class ASEAN diharapkan dapat menjadi fondasi untuk membangun masa depan yang inklusif dan berorientasi pada inovasi.

Program ini tidak hanya membekali generasi muda dengan keterampilan, tetapi juga memperkuat komunitas dan memastikan akses yang merata terhadap teknologi AI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *