Progres Pembangunan Jembatan Kutorejo di Nganjuk
NGANJUK – Warga Nganjuk kini memiliki harapan baru setelah mengalami kerusakan total dan ambles pada Maret 2022. Pembangunan Jembatan Kutorejo yang sebelumnya terhenti akibat kerusakan tersebut kini hampir rampung.
Proyek ini ditargetkan akan beroperasi pada November 2025. Hal ini disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat meninjau langsung progres pembangunan jembatan yang menjadi salah satu proyek strategis Pemerintah Provinsi Jatim.
“Insya Allah Jembatan Kutorejo akan rampung pada 12 November 2025. Kami ingin memastikan seluruh pekerjaan berjalan sesuai target agar mobilitas masyarakat di wilayah ini kembali lancar,” ujar Khofifah dalam kunjungan yang dilakukannya beberapa waktu lalu.
Rekonstruksi Total Jembatan Kutorejo
Pada tahun 2025, Pemprov Jatim melakukan rekonstruksi total Jembatan Kutorejo sebagai bagian dari program peningkatan infrastruktur konektivitas antar wilayah.
Menurut Khofifah, proyek ini menjadi sangat penting bagi wilayah Nganjuk. Jembatan tersebut menghubungkan dua kecamatan besar, yaitu Kecamatan Bagor dan Kecamatan Rejoso.
“Saya optimis dapat memperlancar mobilitas masyarakat di Rejoso dan Bagor. Jembatan ini juga bisa menjadi jalur alternatif bagi warga yang ingin ke Bojonegoro. Kami berupaya agar proyek ini rampung tepat waktu,” tambahnya.
Tahap Pengerjaan Saat Ini
Saat ini, pembangunan Jembatan Kutorejo telah mencapai tahap pondasi bore pile, dilanjutkan dengan pembuatan abutmen, pemasangan pelindung abutmen (CCSP), serta perakitan rangka jembatan yang menjadi struktur utamanya.
“Pengerjaan jembatan Kutorejo dimulai 18 Maret 2025 dan sampai 19 Oktober 2025, progres pekerjaan mencapai 93,74 persen. Kita targetkan selesai insyaallah 12 November,” tegas Khofifah.
Langkah Berikutnya Setelah Selesai
Setelah Jembatan Kutorejo selesai dibangun dan bisa dilalui masyarakat, Pemprov Jatim memiliki pekerjaan rumah lainnya. Salah satunya adalah membuat plengsengan di sisi utara dan selatan jembatan.
Tujuannya untuk melindungi tanah di sekitar jembatan dari erosi akibat arus deras dan banjir, sehingga memastikan stabilitas dan keamanan jembatan serta akses yang aman bagi masyarakat.
“Pekerjaan rumah selanjutnya membuat plengsengan. Kita terus berikhtiar agar manfaatnya bisa segera dirasakan masyarakat Nganjuk, terutama warga kecamatan Bagor dan Rejoso,” ujar Khofifah.
Dampak Terhadap Masyarakat
Dengan selesainya Jembatan Kutorejo, masyarakat di sekitar wilayah Nganjuk akan merasakan perubahan signifikan. Mobilitas yang sebelumnya terganggu akibat kerusakan jembatan kini akan kembali lancar.
Selain itu, jembatan ini juga akan menjadi jalur alternatif yang mempermudah akses antar daerah, termasuk menuju Bojonegoro.
Selain itu, adanya plengsengan di kedua sisi jembatan akan memberikan perlindungan tambahan terhadap struktur jembatan, sehingga menjaga keamanan dan kelangsungan penggunaan jembatan dalam jangka panjang.
Proyek Jembatan Kutorejo merupakan salah satu investasi penting dalam meningkatkan infrastruktur di wilayah Nganjuk. Dengan progres yang sudah mencapai 93,74 persen, masyarakat dapat bersiap untuk menyambut keberadaan jembatan yang akan segera beroperasi.
Tidak hanya itu, langkah-langkah pascabangunan seperti pembuatan plengsengan juga akan memastikan bahwa jembatan tetap aman dan tahan terhadap ancaman alam. Dengan demikian, masyarakat di sekitar wilayah ini akan mendapatkan manfaat yang nyata dari proyek ini.












