Kanker Serviks Pembunuh Berdarah Dingin, 300 Ribu Wanita di Brebes Bakal Diskrining

Kanker Serviks
Tokoh perempuan Kabupaten Brebes, Paramitha Widya Kusuma menyampaikan sambutan dalam acara seminar deteksi dini kanker serviks di RSUI Mutiara Bunda Tanjung, Brebes. (Foto: Mantiq Media)

“Masyarakat belum tahu dan merasa takut dan malu saat memeriksakan kemaluannya. Jadi harus melalui edukasi terlebih dahulu sebelum melakukan skrining,” kata Ineke, di RSUI Mutiara Bunda, Sabtu 21 September 2024.

“Ini perlu dilakukan karena tingkat kematian memang tinggi sampai 50 persen,” lanjut dia.

Dr. Rizki Azenda SpOG mengatakan, deteksi dini dilakukan sebagai upaya pencegahan dan pemahaman untuk para tenaga kesehatan terkait tatalaksana pencegahan (skrining).

Dia menyebut bahwa kanker serviks berasal dari Human Papiloma Virus yang lebih banyak ditularkan melalui transseksual (bergonta-ganti) pasangan dan berhubungan (seksual) di usia muda.

“Kanker serviks itu prevalensi di Indonesia itu nomor satu. Berganti-ganti dalam beberapa tahun ini karena ada kanker payudara. Jadi karena prevalensinya banyak bersaing dengan payudara, itulah alasan kita menggelar kegiatan ini,” katanya.

Dia menyebut, gejala awal yang dirasakan penderita kanker ini pada umumnya sulit ditemukan karena jenis kanker ini menjadi salah satu penyakit berdarah dingin.