Kepala Belakang Pecah Usai Pelajar di Serang Dilempar Helm Polisi

Kecelakaan yang Menimpa Pelajar SMK di Kota Serang

BANTEN – Seorang pelajar SMK berusia 16 tahun, Violent Agra Castillo, harus menjalani perawatan intensif di ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten setelah jatuh dari motornya akibat terkena helm yang dilemparkan oleh seorang oknum polisi. Peristiwa ini terjadi pada hari Minggu (24/8) dan hingga kini kondisi korban masih dalam keadaan koma.

Menurut penuturan paman korban, Andi, Violent mengalami luka parah di bagian kepala. “Dagu robek, bagian kepala belakang pecah hingga mengenai pembuluh darah, serta luka-luka di kaki,” ujarnya kepada wartawan pada Selasa 26 Agustus 2025.

Ia menyebutkan bahwa Violent telah dirawat selama tiga hari di rumah sakit, namun kondisinya belum menunjukkan perkembangan yang baik.

“Kondisi masih koma, masih dirawat di ICU, sudah 3 hari ini belum ada perkembangan,” tambahnya.

Paman korban tersebut mengungkapkan kekhawatiran atas kejadian yang menimpa keponakannya, karena luka yang dialami tidak sepenuhnya sesuai dengan deskripsi kecelakaan biasa.

Penjelasan dari Ayah Korban

Ayah korban, Benny Permadi, juga menyampaikan pendapatnya mengenai penyebab luka yang diderita anaknya. Ia mengatakan bahwa hasil diagnosis medis menunjukkan adanya retakan tulang kepala yang cukup serius, termasuk amblas di bagian belakang telinga dan tengkorak bagian atas.

“Kalau dilihat, bukan benturan aspal, karena posisi tulang kepala anak saya retaknya ngeblur, ambles bagian belakang telinga, tengkorak bagian atas retak,” katanya.

Benny juga mengungkapkan bahwa dari kesaksian teman-teman korban, Violent disebut dihantam dengan helm oleh seorang oknum polisi. Saat itu, korban sedang mengendarai motor dan kemudian terjatuh serta terseret beberapa meter.

“Saya awalnya masih mengira anak-anak ini mungkin salah, tapi mereka berani bilang di depan polisi, berarti memang melihat langsung. Ya, kalau anak salah, ditegur, dihukum wajar, bukan dipukul sampai koma begini,” ujarnya.

Versi dari Pihak Polisi

Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Banten, Kombes Pol Murwoto, memberikan penjelasan mengenai kejadian tersebut. Menurutnya, peristiwa terjadi pada pukul 02.15 WIB saat petugas mendapat informasi tentang adanya balap liar di Jalan Syekh Nawawi Al Bantani.

Setibanya di lokasi, gerombolan pemuda tersebut berusaha kabur saat melihat petugas. Termasuk Violent, ia juga kabur mengendarai motornya tanpa menghidupkan lampu. Menurut polisi, saat itu Violent hampir menabrak personel patroli Bripda MA.

“Sekitar pukul 02.45 WIB kendaraan roda dua yang menuju arah tim 2 tidak menyalahkan lampu utama kaget melihat petugas yang sudah berada di badan jalan sehingga salah satu personel patroli Bripda MA refleks melemparkan helm diduga mengenai pengendara tersebut yang diketahui bernama Violent Agara Casttilo, berusia 16 tahun, siswa SMK 2 Serang,” kata Murwoto.

Akibat lemparan helm Bripda MA, Violent terjatuh dari motornya dan terseret beberapa meter. Korban mengalami luka di bagian wajah dan kepala karena ia tak mengenakan helm. Korban yang terluka dibawa Bripda MA ke rumah sakit.

Murwoto menjelaskan bahwa keterangan tersebut juga didasarkan pada klarifikasi para saksi. “Bahwa berdasarkan klarifikasi para saksi menerangkan bahwa kendaraan roda dua yang dikendarai korban terlihat seperti akan menabrak Bripda MA sehingga personel tersebut melempar helm ke arah Violent Agara Casttilo, kaget dan terjatuh serta terseret sekitar 10 meter, setelah itu personel Ditsamapta membawa korban tersebut ke rumah sakit RSUD Provinsi,” tuturnya.

Pemeriksaan CCTV

Dari hasil pemeriksaan rekaman CCTV, lanjut Murwoto, tidak ditemukan pemukulan terhadap para pemuda yang melakukan balap liar di lokasi. Ia juga menambahkan bahwa di lokasi Violent terjatuh juga tidak ada CCTV.

“Berdasarkan hasil pengecekan rekaman CCTV petugas patroli mengadang kendaraan R2 dengan cara memberhentikan kendaraan dan ancang-ancang melempar helm yang dikenakan sedangkan rekaman video pemukulan tidak terekam oleh karena CCTV dikarenakan sekitar TKP korban terjatuh tidak ada CCTV,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *