Lo Kheng Hong Tambah 2,19 Juta Saham ABMM

Investasi Lo Kheng Hong di ABM Investama Tbk. Terus Berkembang

JAKARTA – Investor ternama Indonesia, Lo Kheng Hong, kembali menunjukkan minatnya terhadap saham PT ABM Investama Tbk. (ABMM).

Pada pekan ke-2 Oktober 2025, ia membeli sebanyak 2,19 juta lembar saham ABMM. Transaksi ini membuat kepemilikan saham Lo Kheng Hong meningkat dari sebelumnya menjadi 5,58% dari total saham yang beredar.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Lo Kheng Hong mengakumulasi 2.190.500 lembar saham ABMM pada tanggal 17 Oktober 2025.

Setelah transaksi tersebut, jumlah saham yang dimiliki oleh investor yang akrab disapa Pak Lo ini mencapai 153.500.100 lembar atau setara dengan 5,58% dari total saham ABMM. Sebelumnya, kepemilikan sahamnya adalah sebesar 151.309.600 lembar atau 5,50%.

Pencatatan terakhir mengenai kepemilikan saham Lo Kheng Hong di ABMM tercatat dalam laporan registrasi pemegang efek per 31 Juli 2025. Saat itu, ia memiliki 151,18 juta saham atau 5,49%. Angka ini sedikit meningkat dibandingkan posisi sebelumnya yang tercatat sebesar 150,84 juta saham.

Secara keseluruhan, pemegang saham mayoritas ABMM masih dipegang oleh PT Tiara Marga Trakindo dengan porsi kepemilikan sebesar 53,55%. Diikuti oleh Valle Verde Pte Ltd yang memiliki 25,51% saham, dan sisanya sebesar 15,17% dikuasai oleh publik. Total saham yang beredar di ABMM mencapai 2,75 miliar lembar.

Kinerja Keuangan ABMM Semester I/2025

Dalam semester pertama tahun 2025, ABMM mencatat penurunan laba bersih sebesar US$27,74 juta atau setara dengan Rp450,04 miliar. Angka ini turun 69,59% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024, yang mencapai US$91,24 juta atau sekitar Rp1,48 triliun.

Penurunan laba bersih ini sejalan dengan penurunan pendapatan perseroan. Pendapatan ABMM dari kontrak dengan pelanggan tercatat sebesar US$506,89 juta, turun 11,68% dibandingkan capaian pada semester I/2024 yang sebesar US$573,90 juta.

Pendapatan ABMM terbagi ke dalam beberapa pos, yaitu:
* Pendapatan kontraktor tambang dan tambang batu bara: US$363,17 juta
* Pendapatan jasa logistik dan sewa kapal: US$65,75 juta
* Pendapatan jasa divisi site services dan repabrikasi: US$25,29 juta
* Sewa mesin pembangkit tenaga listrik: US$130,66 ribu
* Pendapatan dari pabrikasi: US$15,32 juta
* Pendapatan dari perdagangan bahan bakar: US$37,20 juta

Dari segi pelanggan, ABMM mendapatkan pendapatan terbesar dari PT Borneo Indobara sebesar US$259,88 juta. Selain itu, PT Binuang Mitra Bersama Blok Dua menyumbang US$107,03 juta dan PT Multi Harapan Utama memberikan kontribusi sebesar US$56,22 juta. Masing-masing pelanggan menyumbang sebesar 25,87%, 21,12%, dan 13,81% dari total pendapatan ABMM.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *