Program Bansos Digital Ditetapkan Mulai 2026, Bisa Cegah Korupsi
JAKARTA – Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa program bantuan sosial (bansos) berbasis digital akan segera diimplementasikan secara nasional pada tahun 2026. Penyampaian ini menjadi salah satu topik yang menarik perhatian publik dalam beberapa hari terakhir.
Menurut Luhut, pemerintah sedang memfinalisasi program tersebut bersama Kementerian Sosial (Kemensos) dan lembaga terkait lainnya. Ia menjelaskan bahwa rencana penerapan sistem bansos digital akan dilakukan secara bertahap mulai dari bulan Februari hingga April 2026.
Luhut menyatakan bahwa program ini merupakan bagian dari ekosistem digital nasional yang telah disetujui oleh Presiden Prabowo Subianto. Ia menilai bahwa penggunaan bansos digital dapat mencegah tindakan korupsi dan meningkatkan efisiensi distribusi bantuan kepada masyarakat.
Pengembangan sistem ini juga diharapkan bisa memberikan transparansi yang lebih baik dalam penyaluran bantuan sosial. Selain itu, penggunaan teknologi digital dapat memastikan bahwa bantuan sampai tepat sasaran dan tidak disalahgunakan.
Pencampuran Etanol di BBM Dibahas Secara Terbuka
Selain isu bansos digital, isu pencampuran etanol dalam bahan bakar minyak (BBM) juga menjadi perhatian masyarakat. Hal ini terkait dengan adanya laporan bahwa BBM impor dari PT Pertamina (Persero) mengandung etanol sebesar 3,5 persen.
Sebelumnya, hal ini menyebabkan beberapa perusahaan seperti Vivo dan BP-AKR membatalkan pembelian BBM dari Pertamina.
Wakil Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Achmad Muchtasyar, menyatakan bahwa kandungan etanol dalam BBM impor menjadi alasan utama pembatalan pesanan. Namun, pihak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan respons terkait isu ini.
Dirjen Migas Kementerian ESDM, Laode Sulaiman, menjelaskan bahwa pertemuan antara Pertamina Patra Niaga dan badan usaha swasta terkait pasokan BBM impor kembali digelar. Ia juga memastikan bahwa pasokan BBM dari kilang maupun impor tetap aman dan stabil.
Laode menekankan bahwa penggunaan etanol dalam BBM bukanlah hal yang baru. Di banyak negara, termasuk Brasil, etanol sudah digunakan dalam jumlah yang lebih besar. Bahkan, di Amerika Serikat, perusahaan Shell telah menggunakan etanol dalam produk BBM mereka.
Ia menambahkan bahwa etanol tidak hanya legal, tetapi juga memberikan manfaat. “Etanol justru bisa meningkatkan performa mesin,” ujarnya. Penggunaan etanol juga dinilai ramah lingkungan karena dapat mengurangi emisi karbon.
Dari dua isu utama yang dibahas, yaitu bansos digital dan pencampuran etanol dalam BBM, terlihat bahwa pemerintah dan instansi terkait terus berupaya untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan layanan publik.
Program bansos digital diharapkan bisa menjadi solusi untuk mencegah korupsi dan memastikan bantuan sosial sampai kepada masyarakat yang membutuhkan. Sementara itu, penggunaan etanol dalam BBM dipastikan aman dan sesuai regulasi internasional.