Budaya  

Menteri Budaya Fadli Zon Ajak Wisudawan Bawa Budaya Indonesia ke Dunia

Pendidikan dan Karakter Budaya yang Kuat

JAKARTA – Lulusan perguruan tinggi diharapkan tidak hanya memiliki keunggulan akademik, tetapi juga memiliki karakter budaya yang kuat. Pesan ini disampaikan oleh Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, saat menghadiri acara wisuda Universitas Indonesia (UI) di Kampus UI Depok, pada hari Sabtu (13/9/2025).

Dalam kesempatan tersebut, ia menekankan pentingnya pengembangan karakter budaya bagi para lulusan dalam menghadapi tantangan era digital dan kecerdasan buatan.

Menurut Fadli Zon, terdapat tujuh karakter budaya yang perlu dimiliki oleh lulusan perguruan tinggi. Pertama, kemampuan berpikir kritis dan reflektif. Kedua, adaptif terhadap perubahan teknologi. Ketiga, memiliki akar pada nilai kearifan lokal.

Keempat, berjiwa kolaboratif dan inklusif. Kelima, kesadaran ekologis dan sosial. Keenam, memiliki identitas nasional di tengah dunia global. Dan yang terakhir, kreatif dan inovatif berbasis budaya.

“Karakter yang terintegrasi dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap akan menjadi modal penting bagi para lulusan. Karakter itu ditentukan oleh budaya yang dimiliki,” ujar Menbud Fadli Zon.

Ia menegaskan bahwa pendidikan tidak hanya sebatas transfer pengetahuan, tetapi juga proses pembentukan karakter berbasis budaya. Karakter budaya ini dinilai sangat penting agar lulusan mampu bersaing dalam dunia kerja sekaligus menjaga jati diri bangsa.

Wisuda, menurut Fadli Zon, adalah sebuah perayaan akademik sekaligus peringatan cita-cita besar para pendiri bangsa bahwa pendidikan adalah jalan melahirkan generasi penerus yang unggul, berbudaya, dan berbakti pada Tanah Air.

Karenanya, ia berharap generasi muda dapat berperan dalam pemajuan kebudayaan. Indonesia yang memiliki kekayaan budaya luar biasa, bahkan disebut sebagai megadiversity, harus dikembangkan dan dilestarikan.

Tantangan utama adalah bagaimana budaya Indonesia bisa mendunia seperti fenomena budaya Korea yang digandrungi generasi muda. Oleh karena itu, pengembangan dan pemanfaatan budaya perlu bersentuhan dengan teknologi digital dan kecerdasan buatan.

Beberapa strategi pengemasan budaya dengan sentuhan teknologi telah dilakukan saat ini. Mulai dari digitalisasi warisan budaya, pengembangan produk kreatif berbasis budaya, pemanfaatan media sosial, penggunaan augmented reality dan virtual reality, integrasi kecerdasan buatan, hingga kolaborasi antara komunitas budaya, seniman, dan pelaku teknologi.

Rektor UI, Heri Hermansyah, dalam sambutannya memberikan ucapan selamat kepada para wisudawan. Ia menyampaikan bahwa UI terus mampu mempertahankan posisinya sebagai universitas terbaik Indonesia.

“Saat ini, pertama kali dalam sejarah ada Universitas di Indonesia yang masuk ke jajaran top 200 dunia. UI berada di peringkat global ke-189,” ungkapnya.

Pendidikan yang berbasis budaya menjadi fondasi penting untuk menciptakan lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga memiliki jiwa yang kuat dan mampu menjawab tantangan masa depan.

Dengan karakter budaya yang kuat, generasi muda Indonesia diharapkan mampu membawa kebudayaan tanah air ke tingkat internasional, sekaligus menjaga identitas dan kebanggaan sebagai bangsa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *