Progres RDMP Balikpapan Menuju Tahap Operasional
BALIKPAPAN – Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan terus menunjukkan perkembangan yang signifikan. Saat ini, proyek tersebut sedang mendekati tahap akhir penyelesaian dan kini berada di fase persiapan operasional salah satu unit penting, yaitu Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC).
Unit ini menjadi bagian dari upaya pengembangan kilang minyak yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk.
RFCC adalah teknologi yang digunakan dalam pengolahan minyak mentah dengan memanfaatkan katalis. Teknologi ini memungkinkan konversi minyak berat atau residu menjadi produk bernilai tinggi seperti bensin, LPG, dan propilena.
Dengan adanya RFCC, kilang dapat menghasilkan lebih banyak produk berkualitas tinggi, sehingga meningkatkan efisiensi dan daya saing industri energi nasional.
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), melalui anak perusahaan PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), telah menjalankan berbagai langkah strategis dalam menyelesaikan RDMP Balikpapan. Salah satu pencapaian terbaru adalah pemasangan katalis pertama pada unit RFCC. Pemasangan katalis ini dilakukan sebagai bagian dari proses persiapan operasional unit tersebut.
Pjs. Corporate Secretary KPI, Milla Suciyani, menyampaikan bahwa pemasukan katalis ke dalam hopper merupakan langkah penting sebelum unit RFCC dijalankan. Ia menjelaskan bahwa pencapaian ini menandai kesiapan unit RFCC untuk beroperasi secara resmi.
“Pemasukan katalis ini menjadi pencapaian besar karena menjadi tanda kesiapan unit RFCC. Unit ini nantinya akan berperan penting dalam mengolah minyak berat menjadi produk bernilai tinggi,” ujarnya.
KPI memiliki target operasional RFCC di kuartal IV tahun 2025. Kapasitas pengolahan dari unit RFCC baru ini mencapai 90.000 barel per hari. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan kapasitas RFCC yang ada di Kilang Cilacap, yaitu 62.000 barel per hari. Dengan demikian, RFCC Balikpapan akan menjadi unit RFCC terbesar yang dimiliki oleh Pertamina.
Selain itu, beroperasinya RFCC Balikpapan akan memberikan dampak positif terhadap ketahanan energi nasional. Kilang akan mampu memproduksi lebih banyak produk berkualitas tinggi, sehingga mendukung kemandirian energi Indonesia.
Hal ini juga sejalan dengan visi pemerintah, khususnya cita-cita ke-3 tentang kemandirian ekonomi berbasis energi bersih dan berkelanjutan serta cita-cita ke-6 tentang pembangunan wilayah yang merata.
Keberadaan RFCC tidak hanya bermanfaat bagi pasokan energi nasional, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi lainnya. Misalnya, peningkatan aktivitas industri, penyerapan tenaga kerja, dan efek berganda bagi masyarakat sekitar.
Dengan demikian, proyek RDMP Balikpapan diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata dalam perekonomian daerah dan bangsa secara keseluruhan.
Dalam rangka menyukseskan proyek ini, KPI terus memastikan setiap tahapan dikerjakan dengan baik dan sesuai standar. Pemantauan dan evaluasi dilakukan secara berkala untuk memastikan semua komponen berjalan lancar.
Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, proyek RDMP Balikpapan diharapkan bisa segera rampung dan berkontribusi maksimal bagi kebutuhan energi Indonesia.












