Ragam  

Panduan Salat Dhuha: Makna, Tata Cara, dan Doa Mustajab

Keutamaan dan Tata Cara Sholat Dhuha

JAKARTA – Salat Dhuha adalah salah satu bentuk ibadah sunnah yang dilakukan pada waktu pagi hari, khususnya setelah matahari terbit hingga menjelang waktu zuhur. Ibadah ini memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah membuka pintu rezeki serta mempermudah segala urusan dalam hidup.

Selain itu, salat Dhuha juga dianggap sebagai bentuk sedekah bagi seluruh anggota tubuh, karena setiap sendi dalam tubuh manusia dianggap perlu diberi sedekah.

Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa Allah SWT berfirman:

“Wahai anak Adam, laksanakanlah salat untuk-Ku pada awal siang empat rakaat, niscaya Aku akan mencukupimu pada akhir siang.”

Hadis ini menunjukkan janji Allah untuk memberikan kelancaran dalam urusan dan rezeki kepada hamba-Nya yang melaksanakan sholat Dhuha.

Selain itu, salat Dhuha juga menjadi bentuk sedekah bagi seluruh persendian tubuh. Setiap orang memiliki 360 sendi, dan masing-masingnya memerlukan sedekah.

Dengan melakukan sholat Dhuha, seseorang telah memenuhi kewajiban sedekah untuk setiap sendi tersebut, sebagai wujud rasa syukur atas kesehatan dan kelengkapan anggota tubuh yang diberikan oleh Allah SWT.

Rasulullah SAW juga bersabda:

“Setiap pagi, sendi-sendi anggota tubuhmu akan disedekahkan. Amar ma’ruf adalah sedekah, nahi mungkar adalah sedekah, dan semua itu bisa diganti dengan dua rakaat.”

Ini menunjukkan bahwa sholat Dhuha memiliki nilai-nilai spiritual yang sangat tinggi.

Doa Salat Dhuha

Doa salat Dhuha memiliki makna yang dalam dan penuh harapan. Berikut adalah bacaan doa salat Dhuha dalam bahasa Arab, Latin, dan artinya:

Bacaan dalam Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Bacaan dalam Bahasa Latin:
Allahumma innad Dhuha-a Dhuha-uka, wal baha-a baha-uka, wal jamala jamaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka, wal ‘ismata ‘ismatuka.

Allahumma in kana rizqi fis sama-i fa-anzilhu, wa in kana fil ardhi fa akhrijhu, wa in kana mu’assaron fa yassirhu, wa in kana haroman fathohhirhu, wa in kana ba’idan faqorribhu, bihaqqi Dhuha-ika, wa baha-ika, wa jamalika, wa quwwatika, wa qudrotika, aatini ma atayta ‘ibadakas sholihin.

Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya waktu Dhuha adalah waktu Dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, perlindungan adalah perlindungan-Mu.

Ya Allah, jika rezekiku masih di langit, maka turunkanlah. Jika masih di bumi, maka keluarkanlah. Jika sulit, maka mudahkanlah. Jika haram, maka sucikanlah. Jika jauh, maka dekatkanlah.

Dengan kebenaran Dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu, dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami apa yang Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang sholeh.”

Waktu Pelaksanaan Sholat Dhuha

Sholat Dhuha biasanya dilakukan dari 2 hingga 12 rakaat. Namun, sholat ini tidak boleh dilakukan secara berjamaah, harus dilakukan sendiri-sendiri. Waktu pelaksanaannya dimulai sekitar jam 6 atau 7 pagi, ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya, hingga menjelang waktu zuhur.

Beberapa ulama memiliki pendapat berbeda mengenai batas waktu sholat Dhuha. Sebagian berpendapat bahwa sholat Dhuha dimulai tepat setelah matahari terbit, namun dianjurkan menundanya sampai matahari setinggi tombak.

Menurut Imam Al-Albani, satu tombak setara dengan 2 meter. Secara waktu, posisi matahari setinggi satu tombak kira-kira 15 menit setelah terbit.

Batas akhir waktu sholat Dhuha adalah sebelum waktu larangan shalat, yaitu ketika bayangan benda lurus dengan bendanya, tidak condong ke barat maupun timur.

Untuk menentukan batas akhir waktu, Anda dapat memperhatikan bayangan benda. Jika bayangan masih condong ke arah barat, waktu sholat Dhuha masih ada. Ketika bayangan lurus, waktu sholat Dhuha telah habis.

Niat dan Tata Cara Sholat Dhuha

Niat sholat Dhuha adalah:
“Ushalli Sunnatal Dhuha Rak’ataini Lillaahi Ta’alaa.”
Artinya: “Aku niat sholat sunah Dhuha dua raka’at, karena Allah ta’ala.”

Tata cara sholat Dhuha 2 rakaat meliputi beberapa tahap seperti:
1. Niat sholat Dhuha
2. Takbiratul Ihram
3. Membaca doa iftitah
4. Membaca Surah Al-Fatihah
5. Membaca Surah Ad-Dhuha
6. Ruku’ dengan tumakninah
7. I’tidal dengan tumakninah
8. Sujud dengan tumakninah
9. Duduk antara dua sujud
10. Membaca doa-doa tertentu
11. Berdiri lagi untuk rakaat kedua
12. Tasyahud akhir
13. Salam
14. Membaca doa salat Dhuha

Setiap rakaat memiliki prosedur yang mirip, hanya saja surah yang dibaca berbeda. Di rakaat pertama, surah Ad-Dhuha dibaca, sedangkan di rakaat kedua, surah As-Syams dibaca.

Kesimpulan

Sholat Dhuha merupakan ibadah sunnah yang memiliki manfaat besar dalam kehidupan seorang Muslim. Dengan melaksanakan sholat ini, seseorang tidak hanya mendapatkan keberkahan dalam rezeki, tetapi juga memperkuat hubungan dengan Allah SWT.

Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk meluangkan waktu di pagi hari untuk melakukan sholat Dhuha.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *