Peran Akram Afif dalam Kemenangan Qatar di Kualifikasi Piala Dunia 2026
JAKARTA – Sebagai salah satu pemain terpenting dalam sejarah sepak bola Qatar, Akram Afif mengungkapkan bahwa kemenangan timnasnya dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Uni Emirat Arab (UEA) tidak sepenuhnya didapatkan dengan cara yang sportif.
Ia mengakui bahwa pihaknya sengaja memicu para suporter untuk melemparkan benda-benda ke lapangan demi membuang waktu dan memastikan kemenangan.
Pertandingan yang berlangsung di Stadion Jassim bin Hamad, Al Rayyan, Doha, pada Rabu (15/10/2025) dini hari WIB, berakhir dengan skor 2-1 untuk keunggulan Qatar. Hasil ini memastikan mereka menjadi juara grup A dan langsung lolos ke Piala Dunia 2026 di Amerika Utara.
Sebelum pertandingan tersebut, UEA memimpin klasemen dengan 3 poin, sementara Qatar hanya memiliki 1 poin.
Dalam wawancara televisi dengan surat kabar Arab Saudi Asharq Al-Awsat, Afif mengakui bahwa ia meminta suporter untuk melemparkan benda-benda ke lapangan agar wasit menambah waktu tambahan.
“Saya menyuruh mereka melempar barang agar kami bisa membuang-buang waktu,” ujarnya.
Namun, ia juga meminta suporter untuk berhenti agar wasit tidak menambah waktu tambahan lebih lanjut. Insiden melemparkan botol air dan benda-benda lainnya terjadi menjelang akhir pertandingan.
Ketegangan meningkat setelah Pedro Miguel mencetak gol kedua Qatar pada menit ke-74. Para suporter UEA kemudian melemparkan botol dan gelas plastik ke lapangan, yang memicu reaksi dari wasit dan pemain.
Afif, yang saat ini berusia 28 tahun, telah meraih dua penghargaan Pemain Terbaik Asia. Pertama pada 2019 setelah berperan besar dalam kesuksesan Qatar di Piala Asia, dan yang kedua pada 2023. Dengan total 120 caps dan 39 gol untuk Timnas Qatar, ia menjadi tulang punggung penting dalam perjalanan negaranya menuju Piala Dunia 2026.
Piala Dunia 2026 akan menjadi penampilan kedua Qatar di ajang tersebut setelah menjadi tuan rumah pada 2022. Lolos dari jalur kualifikasi Asia sendiri penuh kontroversi, terutama karena penunjukan langsung Qatar sebagai tuan rumah putaran keempat kualifikasi diprotes oleh UEA dan Oman.
Kontroversi ini tidak berhenti di situ. Beberapa tahun lalu, Phaedra Almajid, mantan media officer dari tim penawaran Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, mengungkap tuduhan korupsi yang dilakukan oleh pejabat Qatar.
Almajid sempat mendesak presiden FIFA saat itu, Sepp Blatter, untuk membuka kembali pemungutan suara tuan rumah Piala Dunia 2022 sebagai bagian dari reformasi yang dijanjikan.
Meski begitu, Qatar telah membantah keras klaim Almajid. Komite Tertinggi Qatar 2022 menyatakan bahwa mereka tetap pada kualitas dan integritas pencalonan mereka, serta tidak akan berkomentar lebih lanjut mengenai tuduhan yang telah diselidiki dan ditolak selama bertahun-tahun.
Strategi dan Teknik yang Digunakan oleh Qatar
Selain memanfaatkan dukungan suporter, Qatar juga menggunakan strategi taktis yang canggih dalam pertandingan kualifikasi. Mereka mampu memanfaatkan keunggulan fisik dan teknik untuk mengalahkan lawan-lawannya.
Selain itu, adanya pemain asing seperti Pedro Miguel, yang telah berada di Qatar sejak 2011, memberikan kontribusi besar dalam pertandingan-pertandingan penting.
Pemain-pemain seperti Afif dan Miguel menjadi kunci dalam menciptakan peluang dan mempertahankan keunggulan. Mereka tidak hanya memainkan peran ofensif, tetapi juga menjadi contoh bagi rekan-rekan mereka dalam hal semangat dan dedikasi.
Pengaruh Suporter dalam Sepak Bola Qatar
Suporter Qatar dikenal sangat fanatik dan sering kali menjadi faktor penentu dalam pertandingan. Di beberapa kesempatan, mereka melakukan tindakan yang tidak biasa, seperti melemparkan benda-benda ke lapangan, untuk memengaruhi hasil pertandingan.
Hal ini bukanlah hal baru, karena pada Piala Asia 2019, suporter UEA juga pernah melemparkan benda dan ponsel ke arah pemain Qatar.
Namun, meskipun ada tindakan yang tidak sportif, Qatar tetap berhasil memperkuat posisi mereka di kualifikasi Piala Dunia 2026. Ini menunjukkan betapa pentingnya peran suporter dalam sepak bola, bahkan jika tindakan mereka tidak sepenuhnya sesuai dengan prinsip fair play.
Persiapan untuk Piala Dunia 2026
Qatar kini tengah bersiap untuk tampil di Piala Dunia 2026, yang akan digelar di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada. Meski sebelumnya menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, kini mereka harus memenuhi syarat kualifikasi seperti tim-tim lainnya. Kemenangan atas UEA adalah langkah penting dalam proses persiapan ini.
Dengan pengalaman dan kualitas yang dimiliki, Qatar memiliki peluang besar untuk tampil lebih baik di Piala Dunia 2026. Mereka akan berusaha memperlihatkan permainan yang lebih solid dan profesional, sambil tetap menjaga semangat dan komitmen terhadap sepak bola.











