Pemerintah Bentuk Satgas Tangani Radioaktif dalam Udang Ekspor ke AS

Pemerintah Tangani Temuan Cs-137 pada Ekspor Udang ke Amerika Serikat

JAKARTA – Pemerintah Indonesia menggelar Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Tingkat Menteri untuk menangani temuan zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137) pada komoditas udang beku yang diekspor ke Amerika Serikat.

Pertemuan ini dilakukan pada Jumat, 12 September 2025, dan dihadiri oleh 21 pimpinan serta perwakilan kementerian/lembaga (K/L) serta instansi terkait.

Temuan tersebut menyebabkan produk udang beku dari wilayah Cikande, Banten, ditarik kembali karena memicu kekhawatiran terhadap keamanan pangan. Menko Pangan Zulkifli Hasan menyatakan bahwa pihaknya telah membentuk satuan tugas lintas instansi untuk menangani masalah ini secara efektif dan profesional.

“Pemerintah Indonesia menaruh perhatian penuh atas dugaan pencemaran Cs-137 pada udang Indonesia yang diekspor ke Amerika Serikat. Hal ini menyebabkan terjadinya recall atau pengiriman balik ke Indonesia,” ujarnya saat memimpin rakortas tersebut.

Temuan kasus ini berdampak buruk terhadap kepercayaan konsumen dan reputasi ekspor Indonesia. Untuk itu, Zulkifli menginstruksikan agar para pimpinan K/L segera bertindak sesuai dengan kewenangannya masing-masing. Selain itu, investigasi telah dilakukan dengan pendekatan ilmiah dan standar internasional.

“Keamanan pangan tetap menjadi prioritas utama Indonesia,” tambahnya.

Menurut Zulkifli, pemerintah telah melakukan langkah cepat dalam merespons isu ini. Termasuk dalam hal melokalisir dan menutup sumber potensial pencemaran Cs-137 di wilayah terdampak, serta akan melakukan dekontaminasi.

Kerja Sama BPOM dan KKP dalam Memastikan Keamanan Produk Perikanan

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar, menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi intensif dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terkait insiden ini. Ia menegaskan bahwa BPOM dan KKP bersama-sama bekerja untuk memastikan keamanan produk perikanan Indonesia.

“Kami berkomitmen menjalankan tugas dengan profesional dan sesuai kewenangan untuk melindungi konsumen serta menjaga reputasi ekspor Indonesia di pasar internasional,” kata Taruna.

Dalam rakortas ini juga dibahas tentang kerawanan bahaya radiasi radionuklida Cesium-137 (Cs-137) dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat yang berisiko terkena paparan. Masalah ini menjadi fokus utama dalam upaya pemerintah untuk memastikan keamanan produk ekspor.

Peran Industri Udang dalam Ekonomi Nasional

Industri budidaya dan pengolahan udang memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Sejumlah besar tenaga kerja dipekerjakan dalam sektor ini, dan udang merupakan salah satu komoditas unggulan ekspor perikanan negara.

Data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menunjukkan bahwa volume ekspor udang Indonesia pada tahun 2024 mencapai 214,58 ribu ton dengan nilai ekonomi sebesar USD 1,68 miliar. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara kelima eksportir udang terbesar di dunia setelah Ekuador, India, Vietnam, dan Tiongkok. Amerika Serikat menjadi pasar utama ekspor udang Indonesia.

Informasi Mengenai Cesium-137

Zat radioaktif Cesium-137 tidak terbentuk secara alami, melainkan berasal dari aktivitas manusia seperti uji coba senjata nuklir atau kebocoran reaktor. Sifatnya yang stabil membuat zat ini bisa masuk ke rantai pangan melalui air atau lahan tambak yang terkontaminasi, termasuk ke dalam udang.

Adapun risiko kesehatan dari konsumsi makanan yang mengandung cesium sangat bergantung pada tiga faktor utama: kadar kontaminasi, jumlah yang dikonsumsi, dan frekuensi paparan. Jika masih berada di bawah ambang batas regulasi internasional, risiko gangguan kesehatan tetap sangat rendah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *