Akibat kerusakan di sejumlah ruas jalan ini, pengendara hanya bisa memacu kendaraannya dengan kecepatan rendah. Hal itu untuk menekan risiko terperosok lubang atau terpeleset aspal yang mengelupas.
Diakui Teguh, kondisi curah hujan yang tinggi juga telah memengaruhi kondisi jalan yang semula mantap bergeser menjadi rusak sedang.
Contohnya jalan ruas Tuwel-Bojong yang sempat diperbaiki kini rusak lagi karena terkikis limpasan air hujan dengan intensitas tinggi.
Teguh menegaskan, pekerjaan pemeliharaan rutin pada ruas jalan dengan intensitas lalu lintas tinggi tersebut tetap memperhatikan kondisi curah hujan.
“Ada prosedur mitigasi risiko yang diterapkan seperti memilih bahan konstruksi yang lebih tahan terhadap air. Serta membuat perencanaan yang matang untuk mencegah genangan air,” ungkap dia.
Adapun kegiatan pemeliharaan jalan ini dilakukan di 15 ruas jalan. Seperti ruas Trayeman-Singkil, Singkil-Debong Kidul, Dampyak-Mejasem Timur, Balamoa-Karangmalang.
Respon (1)
Komentar ditutup.