Pemutusan Jalan Lintas Akibat Hujan Deras, Banjir Rendam Puluhan Rumah

Banjir Parah Akibat Hujan Deras Rusak Infrastruktur Jalan di Empat Lawang

EMPAT LAWANG – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Empat Lawang pada malam hari tanggal 20 Oktober menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur jalan lintas provinsi.

Jalur utama yang menghubungkan kabupaten tersebut dengan Kabupaten Lahat dan Kota Pagar Alam mengalami kerusakan yang sangat parah, bahkan sampai putus total. Hal ini berdampak langsung pada akses transportasi masyarakat dan aktivitas ekonomi di wilayah tersebut.

Akibat dari banjir yang terjadi, beberapa desa sekitar jalur utama tersebut terendam air. Di Desa Niur dan Desa Talang Benteng, Kecamatan Muara Pinang, beberapa rumah terkena dampak banjir dengan ketinggian air yang bervariasi.

Ada yang hanya setinggi lutut, hingga setinggi betis orang dewasa. Kondisi ini membuat warga kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-hari, termasuk dalam hal akses ke fasilitas umum dan layanan kesehatan.

Selain itu, jalan utama yang menjadi penghubung antara Empat Lawang, Lahat, dan Pagar Alam tidak dapat dilalui kendaraan. Baik dari arah Empat Lawang menuju Lahat maupun sebaliknya, semua jenis kendaraan harus menghindari jalur tersebut.

Akibatnya, masyarakat dan pengemudi terpaksa mencari jalur alternatif untuk melanjutkan perjalanan mereka.

Jalur Alternatif yang Tidak Mampu Menampung Semua Jenis Kendaraan

Hingga Selasa pagi tanggal 21 Oktober, kondisi jalan yang rusak memaksa pengendara mencari jalur alternatif melalui jalan Desa Sapa Panjang-Desa Sawah, Kecamatan Muara Pinang.

Jalur ini digunakan sebagai pengganti jalur utama yang rusak. Namun, jalur alternatif ini memiliki keterbatasan, karena tidak semua jenis kendaraan bisa melewatinya. Terutama kendaraan besar seperti truk dan bus, seringkali tidak mampu melewati jalur tersebut akibat kondisi jalan yang tidak stabil dan curam.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Empat Lawang melaporkan bahwa penyebab utama kerusakan jalan dan banjir adalah hujan deras yang terjadi dalam waktu singkat.

Debit air sungai meningkat secara drastis, sehingga menyebabkan gorong-gorong aliran sungai di bawah jalan amblas. Akibatnya, jalan ikut runtuh dan terputus.

Harry Pratama, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Empat Lawang, menjelaskan bahwa debit air yang sangat tinggi menyebabkan gorong-gorong yang menjadi saluran aliran air sungai di bawah jalan mengalami kerusakan.

“Saat ini, jalan lintas Pagar Alam – Bengkulu melalui Kecamatan Muara Pinang tidak bisa dilalui oleh kendaraan apa pun,” ujarnya.

Dampak Banjir pada Rumah dan Fasilitas Umum

Banjir juga menimpa puluhan rumah di sekitar desa-desa yang terdampak. Tinggi air mencapai setinggi betis orang dewasa, sehingga membuat warga merasa khawatir akan keselamatan dan kenyamanan tempat tinggal mereka.

Petugas BPBD telah diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pemantauan dan penanganan lebih lanjut, meskipun kondisi cuaca masih belum stabil.

Pihak berwenang mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan mengikuti petunjuk dari otoritas setempat. Penggunaan jalur alternatif diminta dilakukan dengan hati-hati, terutama karena beberapa kendaraan besar mungkin tidak bisa melintas.

Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat memahami situasi dan bersabar sambil menunggu perbaikan jalan yang sedang dilakukan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *