Perdana Menteri Perempuan Termuda Thailand Dipecat dari Jabatannya
THAILAND – Perdana Menteri perempuan termuda Thailand, Paetongtarn Shinawatra, resmi dipecat dari jabatannya pada Jumat 29 Agustus 2025.
Keputusan ini diambil oleh Mahkamah Konstitusi setelah menemukan adanya pelanggaran etika yang dilakukan oleh Paetongtarn. Pelanggaran tersebut terjadi akibat sebuah percakapan telepon yang bocor pada Juni lalu.
Paetongtarn, yang juga dikenal dengan panggilan nama Ung Ing, menjadi perdana menteri kelima Thailand yang dipecat oleh Mahkamah Konstitusi dalam 17 tahun terakhir. Ia hanya menjalani jabatannya selama satu tahun sebelum dipecat.
Menurut Mahkamah Konstitusi, Paetongtarn melanggar standar etik karena percakapan teleponnya bersama mantan pemimpin Kamboja, Hun Sen, terbuka ke publik.
Dalam percakapan tersebut, Paetongtarn menyebut Hun Sen dengan sapaan “uncle” atau “paman”. Menurut laporan Associated Press, ia juga terdengar mengkritik jenderal pasukan bersenjata Thailand sembari membahas situasi perbatasan antara Thailand dan Kamboja yang sedang memanas.
Pada akhir Juni, konflik antara kedua negara meletus dan berlangsung selama lima hari. Akibatnya, puluhan orang tewas dan 260 ribu penduduk tergusur.
Mahkamah Konstitusi menyatakan bahwa dalam percakapan tersebut, Paetongtarn lebih mengutamakan kepentingan pribadinya daripada kepentingan negara. Ia disebut telah merusak reputasi Thailand dan bertindak tidak jujur.
“Karena hubungan pribadi yang tampak selaras dengan Kamboja, Tertuduh (Paetongtarn) secara konsisten bersedia untuk mematuhi atau bertindak sesuai dengan keinginan pihak Kamboja,” ujar Mahkamah Konstitusi Thailand.
Di tengah keputusan tersebut, Paetongtarn menggelar konferensi pers pada hari yang sama. Ia menyatakan menerima keputusan mahkamah dan meminta maaf atas insiden tersebut. Namun, ia tetap menegaskan bahwa dirinya tidak bersalah dalam percakapan telepon tersebut.
“Yang saya inginkan adalah melindungi hidup rakyat, baik itu militer maupun warga sipil. Saya kala itu bertekad untuk melakukan apa pun yang saya bisa untuk melindungi hidup mereka sebelum terjadinya kekerasan,” kata Paetongtarn.
Sebelum dipecat, Paetongtarn Shinawatra sudah dinonaktifkan oleh Mahkamah Konstitusi sejak 1 Juli 2025 akibat kasus ini.
Profil Paetongtarn Shinawatra
Paetongtarn Shinawatra adalah perempuan termuda yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Thailand. Ia juga menjadi perempuan kedua yang menduduki jabatan ini setelah tantenya, Yingluck Shinawatra, yang memimpin pada periode 2011–2014.
Ung Ing, begitu ia akrab disapa, adalah putri dari mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra, yang digulingkan dalam kudeta pada 2006. Ia berasal dari partai Pheu Thai dan merupakan keturunan dari dinasti politik terkuat di Thailand.
Ia dilantik sebagai Perdana Menteri pada 18 Agustus 2024 saat usianya masih 38 tahun. Paetongtarn menggantikan pendahulunya, Srettha Thavisin, yang juga dipecat oleh Mahkamah Konstitusi akibat pelanggaran etik. Ia menjadi Perdana Menteri Thailand dengan pengalaman minim dalam dunia pemerintahan.
Sebelum terjun ke dunia politik, Paetongtarn berkarier dalam dunia bisnis. Ia lulusan University of Surrey di Inggris dan pernah mengelola bisnis hotel keluarga. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai CEO dari jaringan properti mewah, termasuk Rosewood Bangkok.
Paetongtarn menarik perhatian publik saat menjalani kampanye pemilihan perdana menteri pada 2023. Ia aktif berkampanye meski dalam kondisi hamil tua dan melahirkan anaknya dua pekan sebelum hari pemungutan suara.












