“Saat ini tidak ada yang jualan. Kemarin sore juga warung-warung cuma buka setengah hari. Sorenya, gelombang tambah gede dan merusak warung-warung. Sekarang tidak bisa jualan, karena otomatis pengunjung juga pada takut,” katanya.
Selain terjangan gelombang tinggi, puluhan pedagang juga menghadapi banjir pasang air laut atau rob yang sudah terjadi dalam beberapa pekan.
Warga berharap pemerintah segera melakukan penanganan dengan membuat tanggul pemecah gelombang, termasuk memberikan bantuan warung yang rusak.
Sementara itu, pihak pengelola Pantai Randusanga Indah Nurkaedi mengakui, warung yang diterjang gelombang tinggi akibat jarak warung yang terlalu dekat dengan bibir pantai.
Pihaknya berharap para pemilik warung untuk pindah tempat yang jaraknya aman dari terjangan ombak.
“Warung di Pantai Randusanga Indah ini totalnya ada 57 warung. Warung yang aktif berjualan ada 50-an. Kemudian warung yang rusak akibat diterjang gelombang tinggi itu ada puluhan,” katanya.
Dia mengungkapkan, banjir rob terjadi setiap tahun mulai bulan Mei hingga Juli. Dia menyebut, sejak 30 Juni hingga tiga hari ke depan gelombang besar akan terus terjadi.
Puluhan Warung di Pantai Randusanga Brebes Rusak Diterjang Gelombang Tinggi

Rekomendasi untuk kamu

Kendati demikian, Taj Yasin menekankan pentingnya tata kelola yang inklusif dan berkelanjutan dari pengelolaan instalasi…

Gerakan ini diyakini akan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir, terutama para nelayan. “Kalau…

“Keberadaan gubuk mesum ini memang sudah sejak lama dikeluhkan para wisatawan. Jadi kami tertibkan agar…

BMKG juga mengingatkan adanya bibit siklon 97W yang terpantau di Laut Cina Selatan, menyebabkan peningkatan…