Daftar Kabupaten dan Kota Paling Maju di Jawa Tengah Berdasarkan IDSD 2024
PURWOREJO – Provinsi Jawa Tengah terdiri dari 29 kabupaten dan 6 kota, yang semuanya memiliki potensi dan kontribusi dalam berbagai bidang. Menurut Indeks Daerah Spesifik Daerah (IDSD) 2024 yang dirilis oleh BRIN, terdapat sejumlah wilayah yang masuk kategori paling maju.
Beberapa di antaranya bahkan memiliki julukan unik karena sejarahnya yang kaya akan tokoh dan perjuangan nasional. Berikut adalah daftar 10 kabupaten dan kota paling maju di Jawa Tengah menurut IDSD 2024:
- Kota Surakarta – Skor 4,39
- Kota Semarang – Skor 4,31
- Kota Magelang – Skor 4,26
- Kota Salatiga – Skor 4,16
- Kabupaten Sukoharjo – Skor 4,11
- Kota Tegal – Skor 4,08
- Kabupaten Banyumas – Skor 4,01
- Kabupaten Semarang – Skor 3,87
- Kota Pekalongan – Skor 3,87
- Kabupaten Purworejo – Skor 3,85
Kabupaten Purworejo menempati posisi ke-10 dengan skor 3,85. Meski berada di posisi bawah daftar, kabupaten ini memiliki keunikan tersendiri yang membuatnya layak diperhatikan.
Purworejo: Kota Pejuang dengan Bupati Termiskin
Salah satu hal yang menarik dari kabupaten Purworejo adalah kepemimpinan bupatinya yang tercatat sebagai bupati termiskin se-Indonesia. Bupati Purworejo, Yuli Hastuti, memiliki total harta kekayaan sekitar Rp367,5 juta berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) KPK pada 31 Januari 2024.
Meskipun demikian, Purworejo berhasil menduduki posisi 10 besar kabupaten paling maju di Jawa Tengah, membuktikan bahwa kemajuan tidak selalu terkait dengan kekayaan pemimpin.
Purworejo juga memiliki julukan “Kota Pejuang” karena menjadi tempat lahirnya beberapa tokoh nasional penting seperti WR Supratman, Ahmad Yani, dan Sarwo Edhie Wibowo. Julukan ini mencerminkan semangat perjuangan dan dedikasi masyarakat setempat dalam mengembangkan daerah, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, maupun infrastruktur.
Faktor Kemajuan yang Tidak Hanya Terkait Kekayaan
Prestasi Purworejo menunjukkan bahwa kemajuan suatu daerah tidak hanya bergantung pada kekayaan pemimpinnya, tetapi juga pada visi, kerja keras, dan komitmen untuk membangun daerah.
Meski bupatinya memiliki harta kekayaan terbatas, kinerjanya dalam menjalankan pemerintahan dan memperhatikan kebutuhan masyarakat telah memberikan dampak positif bagi kemajuan kabupaten ini.
Selain itu, keberhasilan Purworejo juga menunjukkan bahwa pembangunan lokal yang berkelanjutan dapat dilakukan tanpa harus mengandalkan sumber daya finansial yang besar.
Dengan fokus pada pengembangan potensi lokal dan pemberdayaan masyarakat, kabupaten ini menjadi contoh nyata bahwa kemajuan bisa dicapai melalui pendekatan yang lebih inklusif dan partisipatif.
Dengan segala keunikan dan prestasinya, Purworejo menunjukkan bahwa kemajuan tidak selalu berarti kekayaan, tetapi lebih pada komitmen dan upaya bersama untuk membangun masa depan yang lebih baik.