BREBES – Pemkab Brebes, Jawa Tengah akhirnya mulai membongkar total dan membersihkan material bagian atap teras atau drop zone Kantor Pemerintahan Terpadu (KPT) Brebes yang ambruk, Rabu (29/10/2025).
Sebelumnya, garis polisi sempat terpasang sejak peristiwa atap teras KPT ambruk pada Minggu (21/9/2025). Setelah sebulan lebih terpasang karena dalam penyelidikan, garis polisi akhirnya dicopot pada Selasa (28/10/2025).
Pantauan media di lokasi, petugas dengan alat pengamanan diri mulai membersihkan dan mengambil total material bangunan. Nampak sudah tidak ada garis polisi yang melintang.
Meski demikian, dua pintu utama bagian depan untuk akses keluar masuk aparatur sipil negara (ASN) masih ditutup total. ASN yang akan bekerja di kantor tersebut masih harus melalui pintu samping bagian belakang.
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Brebes M. Idrus mengatakan, pembongkaran mulai dilakukan setelah mendapat izin dari pihak kepolisian.
“Sudah mulai dibongkar. Dan pihak kepolisian juga sudah mengizinkan untuk membersihkan area reruntuhan ini. Police line juga sudah dicabut oleh polisi per kemarin,” kata Idrus ditemui di lokasi, Rabu (29/10/2025).
Idrus mengatakan, setelah dibongkar dan dibersihkan, selanjutnya bagian atap teras dan drop zone itu akan dibangun ulang oleh pelaksana kontraktor yang membangun pertama kali.
“Selanjutnya sesuai dari hasil assesment UGM kita sudah mendapatkan rekomendasi untuk melanjutkan dirobohkan dan dibangun ulang seperti semula,” pungkas Idrus.
Sebelumnya diberitakan, atap teras KPT Brebes, Jawa Tengah, ambruk pada Minggu (21/9/2025) siang sekitar pukul 11.30 WIB. Insiden tersebut mengakibatkan dua pekerja konstruksi mengalami luka serius dan harus menjalani perawatan di RSUD Brebes.
Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma, menyatakan prihatin atas kejadian ambruknya atap KPT Brebes yang baru diresmikan tahun 2022 tersebut.
“Pertama, saya merasa prihatin atas kejadian ini. Korban sudah tertangani di RSUD Brebes dan semua biaya kita tanggung sampai sembuh dan bisa beraktivitas kembali,” ujar Paramitha ditemui di kantornya, Senin (22/9/2025).












